Aksi Wartawan Di Solo Menolak RUU Penyiaran, Wapres Terpilih Gibran Mempersilahkan Beri Masukan

SOLO, solopopuler.com – Gabungan sejumlah organisasi jurnalis, konten kreator, dan penggiat seni di Solo tegas menolak Rancangan Undang-Undang Penyiaran (versi 2024). Mereka menggelar aksi teatrikal untuk penolakan di Plaza Stadion Manahan Solo, Selasa (21/05/2024). Menanggapi hal ini, Walikota Solo sekaligus Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabumimg Raka mempersilahkan insan pers memberikan masukan-masukan.

” Untuk rancangan regulasi, ” lanjutnya ketika bertemu awak media.

Aksi teatrikal wartawan di Kota Solo menolak Rencana Undang undang Penyiaran, Selasa (21/05/2025) di Plaza Manahan Solo.

Selama ini, dia sering bertemu awak media di Kota Solo dan terbuka. Semua pertanyaan awak media selama ini berusaha ia jawab. Dengan begitu, Gibran juga berusaha tetap terbuka kepada awak media yang sedang meliput.

” Dengan teman-teman media elektronik, cetak, bisa terbuka seperti ini,” papar dia.

Pada kesempatan aksi disampaikan Ketua Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Kota Solo, Mariyana Ricky. Lebih lanjut ia mengatakan pentingnya kampanye penolakan RUU Penyiaran. Karena mengancam iklim demokrasi, kebebasan HAM, dan kebebasan pers di Indonesia.

“Banyak pasal multitafsir yang berpotensi digunakan alat kekuasaan,” jelas dia, Senin petang.

Perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia Kota Solo, Seger Prabowo mengatakan pentingnya upaya kolaborasi menolak RUU penyiaran oleh berbagai pihak. Apalagi, dampak panjang RUU Penyiaran tak hanya bagi kebebasan pers. Dan juga masyarakat secara umum karena membatasi kebebasan sipil dan partisipasi publik.

BACA JUGA: 📱Balasan Aksi Mahasiswa Bertemu Gibran, Mahasiswa Gabungan Kota Solo Bakar Ban Dan Sindir Gibran

Aksi teatrikal seorang dengan tubuh diberi warna putih bertuliskan pers dibungkam mulutnya. Ditarik rantai oleh orang berperan sebagai pejabat dan awak media lainnya membawa poster kecaman RUU. Salah satu penyair Peri Sandi Huizche datang dari Bandung ikut aksi ini. Ia membawa puisi berjudul, dibalik headline reformasi.

” Saya membawa pesan, mari kita duduk bersama soal-soal keamanan bersama. Selama ini undang undang dibawa oleh sesuatu atau orang, mari kita tanya secara natural, kekeluargaan dan gotong royong, ” ujarnya. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *