SOLO, solopopuler.com – Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak Jaga Demokrasi (Arasi) menggelar deklarasi untuk menjaga keamanan dan keadilan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Acara berlangsung di Ndalem Mloyokusuman, Kelurahan Buluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jumat (22/11).
Ketua Arasi, Ahmad Farid, menyampaikan bahwa gerakan ini lahir karena kekhawatiran atas potensi kecurangan yang dapat mencederai demokrasi.
“Kami melihat ada indikasi penguasa yang sudah berkuasa selama 10 tahun mencoba ikut campur dalam Pilkada. Ini mengancam proses demokrasi yang seharusnya jujur dan adil. Bahkan presiden pun ikut mengintervensi. Kami tidak akan tinggal diam,” tegas Farid.
Farid juga mengecam praktik politik uang dan menekankan pentingnya mengembalikan Pilkada kepada prinsip demokrasi murni tanpa campur tangan kekuasaan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut mengawasi jalannya pemilihan pada 27 November 2024.
“Kami akan menempatkan lima pengawas di setiap TPS di Solo untuk memantau proses pemungutan suara. Jika ada kecurangan yang masif dan terstruktur, kami siap melaporkan ke pihak berwenang,” ujarnya.
Dukungan terhadap Arasi datang dari Ketua Ormas G-Nesia, Diah Warih Anjari. Ia menilai partisipasi masyarakat adalah kunci untuk menjaga kelancaran Pilkada yang bersih dan damai.
“Semua elemen masyarakat harus berperan aktif dalam menjaga Solo tetap damai. Posko-posko akan didirikan di rumah-rumah warga untuk mencegah politik uang. Ini tanggung jawab bersama,” ungkap Diah.
BACA JUGA : 📱PDI P Kota Solo Target 70 Persen Suara Untuk Paslon 01 Didukung Ormas G-Nesia
Sementara itu, kuasa hukum Arasi, Ardi Sasongko, mengingatkan bahwa pelaku dan penerima suap dalam Pilkada akan menghadapi ancaman pidana sesuai undang-undang.
“Kami tidak pandang bulu. Siapa pun yang melanggar, baik pelaku maupun penerima suap, akan kami proses hukum. Tujuan kami adalah mewujudkan Pilkada yang benar-benar jujur dan adil,” tandasnya.
Deklarasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan Pilkada 2024 yang bersih, transparan, dan demokratis di Kota Solo. (Agung Santoso)