SOLO, solopopuler.com – Salinan digital arsip tarian tradisional Gusti Nurul putri Mangkunegara VII diberi oleh pihak Belanda. Arsip sejarah ini diterima langsung oleh Adipati Mangkunegara X Gusti Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.
” Saya terima dalam kegiatan Konferensi Internasional ke-28 South East Asia-Pacific Audio Visual Archive Association (SEAPAVAA), ” ujarnya.

Dengan begitu menambah koleksi Pura Mangkunegaran. Ia juga menanggapi kegiatan SEAPAVAA dengan senang dan bangga. Karena telah menjadi bagian dari kegiatan ini, dimana dia menerima salinan arsip tersebut, Selasa (12/09/2024) kemarin. Setidaknya kegiatan ini kolaborasi dan pergerakan di Mangkunegaran.
” Dan pergerakan hampir semuanya pengembangan dari aset-aset historis, audiovisual, ” ujarnya
Salah satunya sekaligus menarik yakni audiovisual ini juga tersebar di seluruh dunia. Kemudian kolaborasi dengan kantor Arsip Nasional Republik Indonesia sudah sangat panjang dan sekarang. Bahkan saat ini pihaknya dan ANRI sedang mengajukan, memori kolektif bangsa dicoba untuk dinaikkan menjadi memori kolektif dunia.
” Dan ini arsip tari gaya Mangkunegaran,” sebutnya kepada awak media.
Tarian itu, kata Bhre, hadiah pernikahan kerajaan Belanda, Putri Juliana dengan Pangeran Benhard waktu itu. Pemberitahuan arsip itu kepada Director General Netherlands Institute for Sound and Vision, Mr. Eppo van Nispen tot Sevenaer. Penyerahan arsip digital dari Belanda ke Mangkunegaran tersebut berlangsung dalam Sea Pavaa.
BACA JUGA : 📱ANRI Ajukan Lima Dokumen Ke UNESCO, Salah Satunya Tarian Khas Mangkunegaran
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Imam Gunarto mengatakan arsip audio visual terus mengalami ancaman kerusakan. Dalam hal ini baik karena cuaca, suhu kelembaban atau rasa kurang aware. Dengan event ini akan menyadarkan peduli melakukan digitalisasi aset.
“Dengan diadakannya konferensi ini di Indonesia, memberikan kesempatan bagi para pelaku budaya, praktisi dan peneliti untuk mendalami dan memahami apa yang ada dalam arsip mengenai Indonesia di berbagai tempat,” terangnya.
Perlu diketahui, Gusti Nurul merupakan anak tunggal dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro VII, dari permaisurinya yang bernama Gusti Kanjeng Ratu Timoer.
Sejak kecil, Gusti Nurul merupakan gadis multitalenta, yang ahli menari, membuat puisi, berkuda, tenis, dan berenang.
Kemahirannya menari bahkan membawa Gusti Nurul ikut pementasan tari di Belanda yang dipersembahkan untuk pernikahan Putri Juliana dengan Pangeran Benhard. Di Belanda, bersama ayahnya, Mangkenagara VII, Gusti Nurul yang masih berusia 15 tahun menari. Ink sebagai kado pernikahan Putri Juliana. Ia menari dengan diiringi musik gamelan yang dimainkan langsung dari Istana Mangkunegaran. Musik gamelan tersebut disiarkan langsung melalui radio Solosche Radio Vereenigin.
Berkat tariannya di Belanda, Gusti Nurul kemudian difoto dan diterbitkan oleh Majalah Life pada 25 Januari 1937. Hasil digital kopi tarian tersebut baru diserahkan pada Mangkunegoro X. (Agung Santoso)