PHNOM PENH, solopopuler.com – Rasa sedih dialami atlet cabang olahraga blind judi, Nurul Fadilah ketika kegembiraan. Ibunda meninggal ketika emas berhasil direbutnya dalam Asean Para Games XII di Kamboja.
” Prestasi ini saya persembahkan khusus untuk ibu, ” jelasnya, Kamis (08/06/2023) saat dikonfirmasi.
Ia mendapat kabar meninggal ibunya, Fatonah ketika perolehan medali usai diterimanya, Selasa (06/06/2023) petang. Sedangkan kabar duka cita tersiar dari kampung halamannya, di Subang, Jawa Barat. Selanjutnya, ia memilih pulang lebih awal dari kontingen lainnya.
” Sekitar pukul 16.30 WIB, saya langsung pulang, ” ujarnya.
Dia menorehkan medali 1 perak dari perorangan mix combine -57kg dan medali emas di beregu. Sedangkan laga diikuti Sports Village Morodok Techo, petang. Secara terpisah, Pelatih Kepala Blind Judo, Imam Kuncoro membenarkan kabar duka cita tersebut.
“ Setelah upacara penyerahan medali sampai penginapan, Nurul Fadilah dapat kabar duka cita. Kami juga merasakan duka cita mendalam berpulangnya Ibu Fatonah, ibunda Nurul Fadilah,” ucap Kuncoro.
Ia bersama Nurul melanjutkan penerbangan ke Kuala Lumpur lalu Jakarta. Kemudian langsung ke rumah duka di Subang. Untuk kontingen dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada Sabtu (10/6/2023).
Tim blind judo Indonesia mendominasi gelaran APG XII Kamboja dengan 11 medali emas dan 5 perak dari 13 kelas yang dipertandingkan. Jumlah medali emas di Kamboja melebihi target 8 medali emas yang dibebankan NPC Indonesia dan Kemenpora. (Agung Santoso)