SOLO, solopopuler.com -Malam itu, suasana di Laweyan, Surakarta, terasa lebih lengang dari biasanya. Di tengah peralihan masa kampanye menuju masa tenang Pilkada Surakarta 2024, sosok Bambang “Gage” Nugroho tampak bergerak aktif. Dengan pakaian sederhana, ia bersama tim relawan muda mencopot alat peraga kampanye (APK) yang selama ini menghiasi sudut-sudut kota.
Bambang memulai aksinya setelah singgah menikmati Wedangan Pak Basuki, salah satu kuliner legendaris Solo. Dengan senyum khasnya, ia mengayunkan tangan untuk melepas poster demi poster di beberapa titik seperti Sondakan, Mutihan, dan Pajang. Bagi Bambang, ini bukan sekadar formalitas, melainkan perwujudan dari sikap seorang politisi yang menghormati aturan.
“Malam ini, saya bersama teman-teman melakukan pencopotan APK secara mandiri. Ini bukan hanya karena kewajiban, tapi juga bentuk edukasi politik. Kita ingin menunjukkan bahwa politik bisa dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan ketaatan terhadap peraturan,” katanya tegas.
Menghormati Warga dan Kota Solo
Pencopotan APK itu dilakukan dengan suasana penuh keakraban. Para relawan muda saling bercanda sambil tetap fokus menyelesaikan tugas. Bambang, meski seorang kandidat, tak segan terlibat langsung.
“Berpolitik itu bukan hanya soal ambisi, tapi juga soal menghormati orang lain,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Bambang yang ikut kontestan pilkadajuga meminta maaf kepada masyarakat Solo atas segala gangguan yang mungkin terjadi selama masa kampanye. Ia mengerti bahwa keramaian yang ditimbulkan, bahkan sekadar keberadaan APK di berbagai sudut, bisa mengganggu kenyamanan warga.
“Saya sangat berterima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung kami. Jika selama kampanye ini ada yang merasa terganggu oleh kemacetan atau keramaian, kami mohon maaf,” ujarnya dengan tulus.
Pelajaran dari Lapangan
Langkah Bambang ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk para warga yang kebetulan melihat aksinya. Tak hanya menunjukkan kepatuhan terhadap aturan, ia juga memberi contoh tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan masyarakat.Dalam suasana hangat malam itu, Bambang menunjukkan bahwa politik tak melulu soal kekuasaan, tapi juga soal nilai. Ketika ditanya soal harapannya ke depan, ia hanya tersenyum.
“Semoga masa tenang ini kita jalani dengan baik, dan semoga masyarakat Solo bisa memilih pemimpin yang terbaik untuk kota tercinta ini.”Di tengah dinamika politik yang sering dianggap penuh intrik, tindakan Bambang “Gage” menjadi napas segar. Ia menunjukkan bahwa politik juga bisa menjadi sarana pembelajaran, tak hanya bagi para pemilih, tetapi juga bagi para kandidat yang ingin melayani dengan hati. (Agung Santoso)