Banyak Pendaftar Bacalon Wawali, Penjaringan PDI P Solo Disiapkan Adu Ide Didepan Seribu Orang

SOLO, solopopuler.com – Pendaftar resmi bakal calon wakil walikota mendominasi penjaringan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia ( DPC PDI P) Kota Solo. Sedangkan banyaknya ini tercatat ada 12 pendaftar dari 20 pendaftar bursa penjaringan untuk Pemilihan Kepala Daerah 2024. Hal ini dikatakan salah satu Anggota Tim Seleksi Penjaringan DPC PDI P Kota Solo, Muchus.

” 12 pendaftar bakal calon wakil walikota Solo, ” terangnya kepada awak media, Jumat (24/05/2024).

Pendaftaran terakhir penjaringan dengan salah satu kader Purwono di Kantor Penjaringan DPC PDIP Kota Solo, Jumat (24/05/2024) sore. (Istimewa)

Untuk delapan pendaftar bakal calon Walikota Solo. Sedangan total pendaftarnya secara resmi ada 20 orang. Artinya, mengembalikan berkas formulir. Sebelumnya, ada satu pendaftran tidak mengembalikan karena ada berbagai pertimbangan.

” Kami konfirmasi, ternyata memang tidak mengembalikan, karena ada berbagai pertimbangan , ” terangnya saat dikonfirmasi.

Beberapa jam lagi pendaftaran ditutup, Muchus mengatakan, kemungkinan besar tidak ada pendaftar lagi. Karena tidak ada konfirmasi ke pihaknya bila ada yang mendaftar. Tahap selanjutnya para pendatar nanti akan dikumpulkan tanggal 28 Mei.

” Ada penjelasan khusus dari DPC, untuk diambil komitmennya dan macam-macam,nanti, ” lanjutnya.

BACA JUGA : 📱Jelang Pilkada Solo, Walikota Solo Gibran Sebut Spontan Nama Bacalon Muda PDI P Membawa Program Berkelanjutan

Bahkan para pendaftar dihadapan 1000 orang untuk memaparkan ide dan gagasan. Jadwal itu pada tanggal 1 juni dari siang hingga sore dhadapan jajaran DPC PDI, stake holder, hingga tokoh masyarakat. Selama seminggu kedepan akan dilakukan pengecekan berkas.

” Selanjutnya, pada tanggal 31 Mei akan disampaikan ke DPP, ” terangnya.

Pada kesenpatan itu, terakhir pendaftar yakni Purwono, sebagai kader partai. Ia ingin memberima pikiran, ide dan gagasan untuk Solo kedepan. Dalam hal ini mendaftar sebagai bakal calon walikota setelah 37 tahun menjadi kader.

” Kader kader sepantaran (seusia) saya, yuk, mengingat kembali perjuangan yang tidak mudah. Sampai hari ini menjadi partai besar. Ini nostaligia dialektoka kami sebagai kader banteng, ” tandasnya. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *