SOLO, solopopuler.com – Contoh surat suara simulasi pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo dipertanyakan. Melihat hal itu oleh Ketua DPC PDI P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dianggap tendensius.
” Kami mendesak, bawaslu untuk memeriksanya itu, ” tandasnya saat dikonfirmasi, Selasa (30/01/2024).
Karena contoh surat suara tersebut berbeda tiap simulasi yakni dua kolom untuk simulasi sebelumnya. Setelah mendapat protes dan masukan dari pihaknya kembali berbeda. Setelah simulasi di TPS Ndalem Purwodiningratan justru muncul contoh surat suara empat kolom.
” Padahal kolom untuk calon legislatif dengan jumlah partainya sama, ” jelasnya.
Seperti DPRD Kota, Propinsi, dan RI dengan 18 partai serta contoh DPD juga sama kolomnya. Bila kolom caleg ini ditambahi, ia bisa memaklumi. Padahal contoh surat suara ini mirip dengan aslinya.
” Meskipun tidak ada simbol partai, foto dan angkanya , ” ujarnya.
BACA JUGA : 📱PDI P Solo Sebut KPU Harus Minta Maaf Dan Ulang Simulasi Terkait Surat Suara Pilpres
Kalau pihak KPU beralasan itu hanya simulasi, ia menyanggahnya. Menurutnya, simulasi itu juga mengarah untuk melakukan proses coblosan. Mengingat ada perubahan ini justru membuatnya kuatir kalau rakyat tidak mencoblos.
” Kalau begini, itu KPU menghambat pelaksanaan pemilu. Kemarin dua diprotes menjadi 4. Sekalian saja, kolomnya 18, ” tandasnya.
Disela sela simulasi oleh pihak KPU Kota Solo melalui Ketua Divisi Penyelenggaraan, Jati Narendra Pratignyotiyoso diterangkan hal itu. Katanya, sesuai instruksi dari KPU RI untuk pemantapan simulasi. Apalagi lembaganya ini berpedoman herarkis KPU RI sehingga tinggal melaksanakan di Jawa Tengah.” Dan ini berpedoman PKPU 25 dan juknis 66, ” terangnya. (Agung Santoso)