SOLO, solopopuler.com – Keprihatinan adanya kekurangan siswa sekolah disampaikan kalangan elemen masyarakat. Seperti halnya Ketua LAPAAN RI Dr BRM Kusumo Putro SH MH, Jumat (14/07/2023). Ia melihat fakta adanya sekolah dasar hanya memperoleh satu siswa dalam tahun ajaran baru.
” Ini ironis ya ratusan SD negeri di Solo tidak dapat murid, ” katanya.

ilustrasi
Kondisi inilah ia menyebut kepala dinas ikut bertanggung jawab. Dengan begitu, harus mencari penyebabnya. Berikut juga guru pengajar, dimana bukan hanya tidak tinggal diam atas sekolah tersebut.
” Saya kira kondisi ini menjadi bukti kegagalan Kepala Dinas Pendidikan dalam menyongsong tahun ajaran baru,” tegasnya.
Pihaknya meminta Komisi IV DPRD Solo memanggil kepala dinasnya. Hal ini untuk klarifikasi terkait banyaknya SD yang tidak diminati. Dalam hal ini oleh orang tua anak untuk mendaftarkan anaknya.
” Kalau memang kepala dinas dipandang tidak mampu bekerja harus menerima konsekuensinya, ” lanjutnya.
Dalam hal ini merekomendasikan kepada walikota untuk dicopot jabatannya. Pihaknya meminta Komisi IV DPRD Solo memanggil Kepala Dinas Pendidikan. Hal ini untuk klarifikasi terkait permasalahan itu.
BACA JUGA : 📱UNS Siap Ajukan Tambahan Kuota Penerimaan KIP Kuliah, Tahun Ini Berkurang Lebih 50 Persen
Perlu diketahui sebanyak 142 SD negeri di Kota Solo kekurangan siswa. Diantaranya diantaranya SDN Tumenggungan dan SDN Nayu Barat 1. Terpisah, kekurangan murid diungkapkan Kepala SDN Tumenggungan Solo, Leliy Maria.
“Sampai akhir PPDB 2023, hanya mendapatkan satu siswa dari 28 kuota yang disediakan,” kata Leliy.
Satu siswa ini limpahan dari sekolah lainnya melalui jalur afirmasi. Sedangkan untuk jalur reguler atau zonasi belum ada satu siswa pun yang mendaftar. Minimnya jumlah siswa sudah terjadi dari tahun ke tahun.
” Mulai lima tahun terakhir. Letak geografis sekolah yang berada di tengah kota serta dikepung dengan industri dan pertokoan membuat tidak adanya siswa yang mendaftar,” katanya. (Agung Santoso)