KARANGANYAR, solopopuler.com – Penyelenggaraan konser band ricuh dan tiga orang event organizer (eo) diamankan. Hal ini setelah ada dugaan belum menyelesaikan kewajibannya kepada vendor soundsystem. Kejadian ini diungkapkan Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra.
” Dan beberapa vendor lainnya. Dari introgasi awal kita, sekira Rp120 juta,” kata Kapolres kepada awak media, Sabtu (22/7/2023).
Namun saat penonton sudah berdatangan, pihak EO belum bisa mengatasi persoalannya. Acaranya dengan vendor, gagal terlaksana.
Selanjutnya, polisi mengamankan tiga EO, yang menyelenggarakan konser Rock Indie, bertajuk Don’t Stop di De Tjolomadu Kecamatan Colomadu, Karanganyar.
” Sementara dari Polsek Colomadu sudah mengamankan tiga orang EO, 1 perempuan, dan 2 laki-laki. Sementara EO lokal,” ucapnya.
Akibatnya tersebut penonton yang sudah terlanjut datang dan membeli tiket mengamuk. Mereka merusak sejumlah fasilitas di venue konser. Selain penonton, vendor-vendor yang ada dalam acara itu juga merasa dirugikan Seperti Wulan (33).
” Tadi dibuka terus masuk. Tapi masih eyel-eyelan. Tenda cuma 10, padahal kita ada 18 tenant, itu sudah kisruh. Ditambah ini listrik juga tidak menyala,” katanya.
Dia mengaku rugi hingga Rp 4,5 juta akibat acara ini gagal terlaksana. Sehingga dia meminta EO mau ganti rugi. Selain itu, grub band SID juga mengeluhkan gagalnya acara ini ke Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka melalui twitrer.
“Pak @gibran_tweet ini dibantu event-nya, EO kehabisan dana bayar vendor, penonton sudah pada datang tapi sound tidak nyala,” tulis akun @SID_Official.Hingga pukul 21.00 WIB, sejumlah petugas keamanan masih berjaga dilokasi konser.
Penonton sudah banyak yang meninggalkan lokasi konser.Konser itu sedianya menampilkan band Superman Is Dead, Koil, Rebellionrose, Stand Here Alone, MCPR, Havinhell. (Agung Santoso)