SOLO, solopopuler.com – Kesempatan bertemu tokoh agama dilakulan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) di Kota Solo. Sebuah hal istimewa, bisa bersilaturahim dengan Pdt. Obaja Tanto Setiawan, Gembala Sidang GBI Keluarga Allah, Widuran di Solo. Pertemuan ini, Pdt.Obaja menyampaikan banyak hal.
” Saya percaya Gus Yasin mampu menjaga kerukunan umat. Sebab sudah berpengalaman menjadi Wakil Gubernur lima tahun,” katanya, pagi.
Sebagai Hamba Tuhan yang jemaatnya puluhan ribu di Solo sekitarnya,Obaja menekankan kepada pemimpin Jawa Tengah. Dalam hal ini untuk menjaga kerukunan umat. Rukun dan hidup berdampingan menjadi syarat utama sebuah pemerintahan berjalan dengan lancar.
” Pak Jokowi dan Mas Gibran kerap mengunjungi gerejanya sejak menjadi Wali Kota Solo, ” ucapannya.
Kata kunci rukun ini sebuah kewajiban. Berikut, rukun pemerintah bisa menjalankan program dengan baik. Dengan rukun masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan baik. Bisa bekerja dan menjalani kehidupan aman dan damai.
“Kami doakan bersama jemaat agar Tuhan membimbing pasangan ini, memudahkan langkahnya, mengabulkan harapannya, dan membimbingnya dalam memimpin Jawa Tengah kedepan,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Gus Yasin menyampaikan terimakasih atas doa dan dukungan Pdt. Obaja. Kepada segenap pendeta dan jemaat gereja, ia menitipkan, untuk dapat membantu menggunakan hak pilihnya. Pastikan, usahakan mendukung nya.
“Saya titip Pak Obaja agar Jemaatnya membantu kami bisa memimpin Jawa Tengah kedepan,” harap Gus Yasin.
BACA JUGA:📱PDI P Kota Solo Target 70 Persen Suara Untuk Paslon 01 Didukung Ormas G-Nesia
Putra Mbah Maimoen Zubair ini siap menjaga kerukunan umat yang diharapkan Obaja. Selama dia menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah Masa Jabatan 2018-2023, banyak pengalaman menyelesaikan masalah keumatan. Diantaranya di setiap akhir tahun menjelang Natal dan Paskah. Karena itu, Gus Yasin berpesan hindari peribadatan campur supaya rukun dan aman.
” Kuncinya itu aja, ibadah sesuai agama masing-masing, pasti aman. Tapi untuk urusan non ibadah misalnya mengenai Perayaan kita harus tetap bersama sama,” pesannya.
Gus Yasin bercerita, jaman ayahnya, Mbah Maimoen masih hidup, di pondoknya setiap musim lebaran banyak kaum non muslim sowan untuk lebaran. Semua diterima dengan baik. (*)