SOLO, solopopuler.com – Curah hujan tinggi dan lama menjadi penyebab banjir di Kota Solo dan Sukoharjo. Dengan begitu mempengaruhi peningkatan tingginya volume air Waduk Gajah Mungkur. Hal ini dikatakan PLH PJT Perum Jasa Tirta 1 Miflan Rantawi.
” Hujan yang mengguyur kawasan Kabupaten Wonogiri pada 13-17 Februari ,” jelasnya, Senin (20/02/2023).
Sebanyak 176 juta meter kubik air masuk ke waduk tersebut. Ini melebihi target air masuk 20 juta meter kubik. Kondisi inilah pihaknya berkoordinasi terlebih dahulu untuk membuka pintu air.
” Berkoordinasi dengan BBWS ( Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo), ” lanjutnya.
Termasuk dengan Balai Penanggulangan Bencana Daerah wilayah yang dilalui Bengawan Solo (BBWSBS). Prosedur yang telah dilaluinya ini akhirnya pintu air dibuka dengan mencari hitungan optimal. Pilihannyannya dengan dikeluarkan 51 juta meter kubik.
” Kalau dilepas 20 juta meter kubik, efeknya di bendungan akan lebih besar. Jika 100 juta meter kubik kita lepas maka dihilirnya ceritanya akan lebih ramai lagi, genangan jadi setengah meter, ” tandasnya.
Bahkan elevasi tinggi muka air bendungan WGM pada 16 Februari mencapai 137. Sedangkan volume air tampung sekira 425,3 juta meter kubik. Dengan volume itu, ia mengatakan sudah mendekati siaga merah.
” Sehingga sebanyak 99 juta meter kubik harus dikeluarkan dari WGM, ” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kepala BBWSBS, Maryadi Utama mengatakan terkait skema pengendalian banjir sungai tadi. Pihaknya membangun bertahap seperti WGM, Waduk Pidekso. Bahkan kedepannya akan melanjutkan pembangunan bendungan berikutnya.
” Selain hujan, penyebab banjir saat ini diantaranya banyak perubahan tata guna lahan, hingga climate change, ” ujarnya. (Agung Santoso)