IAI Dan KFA Bekerjasama Penyediaan Apoteker Jam Puncak

SOLO, solopopuler – Penyediaan apoteker berpraktek padabjam puncak menjadi poin kerjasama antara Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Dalam hal ini dengan Kimia Farma Apotek (KFA) ketika pelaksanaan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) IAI, Jumat (01/09/2023). Sedangkan ini diungkapkan Ketua Umum PP IAI, apt Noffendri Roestam.

” Di outlet-outlet tertentu, pada jam puncak layanan, dibutuhkan kecepatan dan optimalisasi pelayanan, ” katanya dalam sambutan kerjasama tersebut.

Acap kali tidak bisa dipenuhi oleh apoteker internal. Dengan begitu pihaknya berkoordinasi dengan Indonesian Young Pharmacist Group (IYPG). Dalam hal ini untuk mengontak anggotanya yang bersedia berpraktek pada jam puncak hingga 3-5 jam.

Jajaran dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) bekerjasama dengan Kimia Farma Apotek (KFA), Jumat (01/09/2023) di Hotel Grand Mercure, Solo Baru (istimewa)

” Saya meminta IYPG, karena biasanya anak-anak muda ini lebih lincah ketika harus melakukan pelayanan kefarmasian di beberapa tempat berbeda,’’ lanjutnya.

IYPG dikatakan, adalah organ dibawah IAI yang beranggotakan apoteker muda berusia dibawah 35 tahun. Mereka ini apoteker muda yang terlebih dahulu mendapatkan pelatihan dari pihaknya. Supaya dapat melayani kebutuhan pasien saat berpraktek di KFA.

‘’ Dan hari ini luar biasa, karena ada sebuah perusahaan besar yang bersedia melakukan uji coba dari keberadaan apoteker advance practice ini,’’ katanya di salah satu

Karena ini poin kedua yang berkaitan dengan jenjang karir apoteker atau apoteker advance practice. Dimana, diadopsi dan di adaptasi dari program The Internasional Pharmaceutical Federation. Selanjutnya pihak IAI menyiapkan jenjang karir apoteker yakni dimulai dari apoteker pratama, madya dan utama.

‘’Tidak mudah menyiapkan jenjang karir ini, karena belum tentu dapat diterima oleh pihak swasta, ” ujarnya.

BACA JUGA:📱Rakernas PIT, Gubernur Jateng Ganjar Dorong Apoteker Riset Dan Berkolaborasi

Perusahaan besar yang bersedia melakukan uji coba dari keberadaan apoteker ini merupakan gagasan bagus. Dan bisa dijadikan contoh oleh apotek jaringan lain.

‘’Perjanjian Kerjasama dengan KFA kali ini sekaligus merupakan upaya IAI untuk meningkatkan kesejahteraan anggota,’’ tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama disampaikan oleh Direktur Utama KFA, Agus Chandra dalam kerjasama ini. IAI memberikan solusi bagi Kimia Farma Apotek yang membutuhkan bantuan tenaga apoteker di saat peack hours. Lanjutnya tenaga kerja dari Kimia Farma Apotek sebanyak 12.000 orang.

” Sebanyak 9.000 diantaranya tenaga kerja kefarmasian yang terdiri dari apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, ” jelasnya.

Tapi jumlah itu ternyata masih kurang, sehingga pihaknya membutuhkan bantuan IAI. Dalam hal ini untuk menyediakan apoteker di jam-jam puncak. Para apoteker ini akan membantu melayani masyarakat memberi informasi pemakaian obat yang baik dan benar.

‘’Kami sangat senang didukung dari sisi keilmuan, di sisi lain, kami juga senang bisa membantu IAI dalam leveling apoteker yang sedang dirintis IAI melalui Kolegium Ilmu Farmasi Indonesia (KIFI) yang diketuai Prof Dr apt Keri Lestari,’’ paparnya dalam acara di Hotel Grand Mercure, Solo Baru.

Dalam kesempatan itu, Agus menantang apoteker yang bernaung dibawah IAI untuk menyiapkan dua hal. Pertama adalah apotek veteriner dan kedua apotek syariah. Untuk keberadaan apotek syariah ini ternyata masih sangat dibutuhkan.

” Pelanggan syariah sangat banyak, sehingga perlu juga kita layani. IAI mestinya juga menyiapkan kompartemen syariah dalam organisasinya,’’ terangnya.Ia mengungkapkan perjumpaannya dengan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof Teguh Budipitojo.

Lanjut dia, ternyata ada perbedaan dalam pemberian obat hewan dan untuk manusia. Perbedaan baik dosis maupun cara penerapan. Pihaknya akan kembangkan apotek veteriner. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *