SUKOHARJO, solopopuler.com –
Pengenalan budaya diselanggaran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin (10/06/2024). Dalam hal ini oleh Biro Kerja Sama dan Urusan Internasional (BKUI) kampus tersebut. Mahasiswa dari negara asing berkumpul dalam acara “3rd International Cultural Academy Competition (ICAC) 2024”.
” Kuliner-kulinernya itu benar-benar asal dari mereka. Seperti Nasi Biryani itu berbeda dengan yang ada di Indonesia. Di Indonesia itu Nasi Biryani ada asin-asinnya, kalau Pakistan tidak,” ujar Aulia Rahmawati, pengunjung dari ICAC.

Aulia akrab disapa Ama itu juga menikmati makanan khas dari Yaman yaitu Nasi Zurbyan, Zalabya (semacam roti), dan Teh Adni. Setidak disampaikan ini bagian dari acara tersebut dengan berbagai pertunjukan seperti fashion show untuk mengenalkan pakaian khas. Tidak hanya itu, tarian, paduan suara, presentasi, juga melalui pantun, yang digelar di Auditorium Mohamad Djazman UMS, Senin (10/6).
” Aku merasa dengan adanya ICAC ini kayak beneran perkenalan budaya asing, jadi tadi itu dapet banget,” ungkapnya.
Ali Essam Ali Alsanaani, mahasiswa UMS asal Yaman ikut acara sebagai koki. Sajian tersebut adalah persembahan yang biasa disajikan di Yaman ketika menyambut tamu. Melalui kuliner ini, mereka mencoba mengenalkan pesona negara Yaman.
“Makanan Yaman sudah habis dalam satu jam, karena kita paling enak. Tapi aku juga sudah coba beberapa makanan dari negara lain, Pakistan, Thailand, Maroko, dan lainnya,” kata Ali.
BACA JUGA: 📱Ribuan Warga Asing Melamar Mahasiswa UMS Dan Berburu Beasiswa, Ada Jalur Untuk Pelamar Palestina
Pada tahun ini, Yaman juga menerima penghargaan atas Best Traditional Food Competition. Ada juga peserta lain dari Afganistan, Masoud Nikzad yang suka agenda ini. Mahasiswa dari UMY ini berharap tahun ini kembali digelar.
” Makanan dan mahasiswanya sangat ramah. Saya sangat mengapresiasi UMS karena telah menggelar acara ini,” ungkap.
Selain itu gastro diplomasi, sebuah penampilan yang menyorakkan free Palestine dari perwakilan dari Palestina. Ia menunjukkan tarian dengan diikuti mahasiswa dari negara lain ikut. (Agung Santoso)