SOLO, solopopoluler.com – Jelang tiga pekan pencoblosan intensitas Presiden RI Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan sejumlah calon yang diusung parpol KIM Plus. Untuk hal ini, Teguh Prakosa Calon Walikota Solo diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan merespon santai.
” Kami tidak melihat kondisi ini sebagai ancaman, ” ujarnya kepada awak media, Selasa (05/11/2024).
Apalagi, Jokowi bertemu dengan Paslon nomor urut 02, Respati Ardi – Astrid Widayani di Wedangan Pendopo Senin (4/11/2024) malam. Terlebih sudah banyak support yang masuk ke paslon 01, baik dari sejumlah Parpol hingga organ relawan, hingga Ormas. Salah satunya G-Nesia.
” Ya saya lebih yakin dengan bergabungnya mbak Diah Warih (Pendiri G-Nesia) ,” terangnya.
Apalagi telah dikomunikasikan dengan Ketua DPC PDIP, F.X Hadi Rudyatmo. Termasuk komunikasinya secara pribadi dengan Diah Warih. ” Beliau (Diah Warih) yang punya jurus-jurus untuk mematahkan itu,” kata Teguh. Dijelaskan Teguh, kampanye secara door to door, dengan mendatangi masyarakat Solo. Berikut juga, komunitas di Solo akan semakin dimasifkan.
“Yang urusan politik atas ada pak Ketua DPC ada Mbak Diah Warih, dan tokoh lainnya,” jelas Teguh.
Soal Jokowi yang terlihat mengarahkan dukunganya kepada kubu Respati-Astrid, Teguh yakin bahwa akan berbeda pandangan masyarakat. Mereka melihat sosok saat jabatan masih melekat dengan jabatan yang tidak melekat.
“Kalau mantan, pasti suaranya tidak sebanyak saat masih menjabat,” ungkapnya.
Pihaknya tidak akan patah semangat, kerja keras, sehingga tantangan yang harus dihadapi. Karena Pilkada, kampanye itu bagian dari pendidikan politik.Dia mengungkapkan Solo tidak bisa disamakan dengan wilayah lain.
” Apakah pejabat itu, atau mantan pejabat apapun, tidak bisa melatih, mendidik rakyatnya untuk bicara jujur kepada siapa yang akan dipilih untuk kota yang kita cintai ini,” tutur Teguh.
Kota ini merupakan kota yang selama ini adem ayem selama proses pilkada berlangsung. Ia mengajak untuk menjaga dengan harapan beda pilihan, beda pendapat membelah masyarakat. Ataupun itu, memporak porandakan keutuhan masyarakat. ini tidak boleh terjadi.
“Baik pejabat maupun mantan pejabat harus memberi contoh kepada rakyat, bagaimana ber-demokrasi yang santun,” pungkasnya.
Disamping itu, Bambang Nugroho menanggapi dengan santai statement Jokowi yang menyatakan Solo butuh pemimpin muda. “Wah terimakasih kepada Bapak Jokowi atas dukungan dan support buat saya. Ini adalah semangat buat saya,” jelas Bambang.
Sementara itu, Pendiri G-Nesia, Diah Warih Anjari menilai dukungan dari Jokowi kepada paslon Respati-Astrid itu sah-sah saja. Menurutnya, sebagai bapak bangsa tidak memihak salah satu paslon, harus netral. Karena semua sebagai anak bangsa.
” Dan beliau sebagai anak bangsa,” katanya.
Disinggung soal langkahnya kedepan dalam mendukung Teguh-Bambang, Diah menuturkan bahwa dirinya sudah menyiapkan sejumlah strategi politik. Dimana paling penting adalah meraih simpati dari masyarakat. Belum tentu dengan hadirnya Jokowi bagai sebuah dukungan yang memenangkan Paslon.
” Karena masyarakat Solo bisa memilih mana yang mampu. Gerakan kami adalah menarik masyarakat, pastinya dengan pengalaman paslon kami dari legislatif dan eksekutif,” terangnya. (Agung Santoso)