SOLO, solopopuler.com – Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi menanggapi perbincangannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto terkait istilah “cawe-cawe” yang sempat terekam dalam video dan beredar di media sosial. Jokowi menegaskan bahwa percakapan tersebut hanyalah guyonan.
“Oh, yang menyampaikan itu Pak Prabowo. (Prabowo) tanya sambil bercanda, ‘Saya mau ke Solo, mau cawe-cawe’. Saya jawab, ‘Ya, Bapak kalau mau cawe-cawe urusan saya nggak apa-apa’. Guyonan,” ujar Jokowi saat ditemui wartawan di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2025).
Video percakapan tersebut sebelumnya muncul di Instagram Story Jokowi pada Minggu (2/2/2025). Dalam video itu, Jokowi dan Prabowo berbincang saat menghadiri pernikahan Rasyid Rajasa, putra politikus PAN Hatta Rajasa, dengan cucu Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Pusat.

Jokowi juga mengaku tidak tahu apakah Prabowo akan kembali berkunjung ke Solo dalam waktu dekat. Sementara itu, ketika ditanya apakah ia akan menghadiri Kongres Partai Gerindra pada 15 Februari 2025, Jokowi menyatakan akan datang jika diundang.
“Nggak tahu (rencana Prabowo ke Solo), kok tanya ke saya. Ya kalau diundang (ke Kongres Gerindra) Insya Allah pasti datang,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga mengatakan telah menerima kunjungan politikus Nigeria, Peter Gregory Onwubuasi Obi atau Peter Obi, yang merupakan mantan Gubernur Negara Bagian Anambra dan pernah mencalonkan diri sebagai presiden Nigeria.
BACA JUGA : Mantan Presiden Jokowi Mendukung Investigasi Tuntas Polemik Pagar Laut di Tangerang
Jokowi menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Peter Obi lebih banyak membahas pengalamannya sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi Presiden RI.
“Ya, seperti yang sering saya sampaikan, semua tamu dilayani dengan baik, baik dari dalam maupun luar negeri. Kami berbicara soal pengalaman saya saat menjadi wali kota, gubernur, dan presiden,” ungkap Jokowi.
Peter Obi sendiri dikenal sebagai salah satu tokoh politik Nigeria yang pernah mencalonkan diri dalam pemilu. Dengan jumlah penduduk sekitar 230 juta jiwa, Nigeria memiliki dinamika politik yang cukup kompleks, sehingga pertemuan ini juga menjadi ajang berbagi pandangan antara kedua tokoh. (Agung Santoso)