Kain Batik Tradisional Sesaringan Sepanjang 6008 Meter Pecahkan Rekor Muri

BANJARBARU, solopopuler.com Kain batik tradisional khas Kalimantan Selatan bernama sesaringan dibentang sepanjang sekitar 8000 meter, Selasa (20/08/2024). Pemecahan rekor MURI dibuat oleh masyarakat daerah tersebut dalam event budaya bertema The Soul Borneo.

Kain dibentang ini, khas daerah dengan pewarna daun tanpa kimia. Sebanyak 6000 orang ikut membentangkan di jalan sejauh 5,7 Kilometer. Dengan formasi layang dandang atau permainan khas kalimantan seletan.

Sedangkan morif batik ini berbeda – beda mewakili pengrajin 13 daerah di Banjarmasin dan Banjarbaru. Ada motif daun, binatang, dan sesuai kultur flora dan fauna daerah tersebut. Setidaknya, kain tradisional Sesaringan ini untuk mengusir roh jahat, dan pelindung tubuh hingga pengobatan. Dan juga dibuat untuk baju, sarung, hingga pakaian lainnya.

Kain batik tradisional Sesaringan Kalimantan Selatan dibentangkan di komplek Gubernur Kalimantan Selatan, Selasa (20/09/2025) siang. (FOTO: Agung Santoso)

Acara tersebut dibuka oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Propinsi Kalimantan Selatan, Radhatul Jannah. Berikut validasi oleh Tim MURI, oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngandri.

” Dari hasil validasi sepanjang 6008 meter. Ini mencetak rekor terpanjang. Kriteria, panjang dan lebar, ” terang Yusuf.

Acara itu diikuti oleh pejabat propinsi, sebelum mendapatkan medali dan Piagam MURI. Bahkan melibatkan 100 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah. Seperti halnya disampaikan Ketua PWI Kalimantan Selatan, Zainal Hilmie. Ia juga mengatakan acara ini kolaborasi antara Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan dan Meratus Geopark Culuture Carnival.

” Kemeriahan ini, juga digelar Pekan Olahraga Wartawan Nasional, ” terangnya.

BACA JUGA: 📱Tim Solo Perjalanan Porwanas Banjarmasin Tanpa Sinyal Handpone Di Laut Dan Turun Santap Lontong Orari

Adapun digelar tanggal 19 hingga 26 Agustus 2024. Termasuk, rangkaian merayakan hari jadi Pemerintah Propinsi Ke 74 yang juga digelar sebelumnya. event ini melibatkan 100 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah. Karena keberadaan UMKM ini sangat penting selama di Kalimantan Selatan karena mengangkat ekonomi ketika COVID 19. Ketika itu pandemi, ekonomi jatuh dan berkat UMKM kembali eksis.

” Yang saya jual oleh kerajinan dari bamban, gelang, baju, hingga aksesori fashion, ” kata Jannah pedagang UMKM.

Ia juga senang ada acara ini karena menambah omset jualan di rumah. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *