SOLO, solopopuler.com – Satu hari setelah lebaran masih ada kepadatan ditengah Kota Solo. Seperti seputar wisata religius Masjid Raya Zayed Solo dan beberapa titik tempat kuliner. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Solo, Ari Wibowo.
” Solo Safari juga padat, ini masih dilakukan intervensi jalur, ” jelasnya, Senin (24/04/2023).
Dua tempat seperti Solo Safari dan Masjid Raya Zayed Solo menjadi tujuan terbesar masyarakat. Terutama masyarakat dari luar Kota Solo yang datang beribadah lima waktu. Ia menyebut kuliner yang pengunjungnya banyak seperti Sate Manto, Sate Mardi, Sate Mbok Galak dan masih banyak lagi.
” Kondisi kepadatan wilayah tersebut akan turun sesuai jadwal tutup lokasi tersebut. Seperi masjid, setelah ibadah isyak, ” tandasnya.
Untuk arus balik justru mengoptimalkan kendaraan memilih jalur tol karena padat sehinga penurunan kepadatan. Hal ini setelah pembangunan viaduk di Gilingan sehingga beberapa arus dialihkan. Akibatnya pengalihan kepadatan ada di Kawasan Stasiun Balapan, Banjarsari, dan Cengklik.
” Padat tahun ini, kalau tahun lalu tidak ada pembangunan, ” tandasnya.
Kendaraan pribadi mendominasi benonor polisi masih luar propinsi seperti L, F, D, B hingga Z. Lantas kondisi arus balik lancar mengalami kenaikan sekitar 5 persen volumen kendaraannya. Hal ini dibandingkan tahun lalu lebaran satu hari.Meskipun demikian puncak balik hari selasa karena hari selanjutnya lusa masuk kerja.
” Kemudian pada tanggal 30 april karena ada libur hari buruh, ” jelasnya.
Lantas kepadatan dari arus mudik dan balik sesuai prediksi setelah beberapa tempat pembangunan. Petugas tetap all out dari CC room, patroli, perparkiran hingga angkutan barang. Perlu diketahui, hasil counting detector selama arus mudik lebaran 2023 (H-7 sampai H-1), jumlah kendaraan yang melintas kota Surakarta sebesar 3.608.461 kendaraan atau 3,28 persen.
” Menurun dibandingan tahun lalu, ” jelasnya saat dikonfirmasi.
Hal ini dipengaruhi dengan semakin banyaknya pemudik yang mengoptimalkan jalan tol. Karena tidak melintas kota solo setelah adanya proyek infrastruktur. Kesimpulannya, pengguna kendaraan sepeda motor masih cukup tinggi dengan proporsi lebih dari 60%, kendaraan kecil < 30%, dan kendaraan besar < 10%. (Agung Santoso)