SOLO, solopopuler.com – Turnamen sepak bola Piala Presiden 2024 berdampak positif para Usaha Mikro Kecil Menengah. Bahkan menjadi istimewa, ketika masuk Pura Mangkunegaran menyajikan hidangan bagi tamunya. Hal ini disampaikan, Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait.
” Terimakasih, karena Gusti Bhre UMKM bisa masuk Karaton Surakarta, ” ujarnya.
Lebib lanjut, hal ini sejalan visi misi turnamen meningkatkan ekonomi bagi pelaku usaha ini. Mengingat, UMKM di Kota Solo ini sebagai penopang ekonomi. Meskipun demikian, kualitas enak, ramah dan bersih,murah hingga sajian cepat
” Harganya murah, dan sajian cepat dan rame, serta bersih. Daya saing UMKM sangat tinggi. Saya dengar, Mas Gibran mengedepankan ekonomi kreatif, ” teranganya.
Secara pribadi, selama even ini, ia telah menikmati kuliner khas Kota Solo yakni gudeg ceker Solo, dawet dan soto. Untuk bisa diketahui publik keterlibatan UMKM, maka panitia pertandingan pada menit ke 75, selalu menyampaikan jumlah UMKM terlibat. Pada dasarnya, ada kesempatan maka UMKM harus disiapkan daya saingnya.
” Kesempatan dam kesiapan beriringan, ” katanya kepada awak media.
Disisi salin, Penguasa Pura Mangkunegara X, Gusti Bhre berharap even turnamen menjadi tujuan wisata olahraga. Dengan begitu, banyak wisatawan berkunjung seiring sajian kuliner khas Kota Solo cukup banyak. Sempat ia melihat sajian kuliner di Pracima Tuin, tempatnya ketika Panitia Piala Presiden menjamu tamu di konferensi pers, Kamis (01/08/2024)
” Ini menu kulinernya Khas Kota Solo, ” ujarnya saat mendampingi Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait.
BACA JUGA : 📱Komitmen Piala Presiden 2024 Memberdayakan UMKM dan Misi Sosial Untuk Anak Yatim Piatu
Pada kesempatan itu, beberapa pedagang kuliner salah satunya pedagang Jumiati. Ia senang jajanan pasar di Pasar Gede, jenis Lenjongan sejak 40 tahun lalu ini bisa diajak menyajikan tamu di Pura Mangkunegaran pertama ini. Hal sama dikatakan, Galuh Suryo (32) yang jualan angkringan di Jalan Slamet Riyadi dua tahun ini juga senang baru pertama.
” Harapannya event ini ada tahun. Dan sering diajak menyajikan di Mangkunegaran, ” ujarnya.
Meskipun ada yang pertama kali tapi juga ada yang pernah menyajikan di Pura Mangkunegaran seperti pedagang kuliner dawet telasih. Pedagangnya yabg bernama Yudit mengaku generasi ke 4 dari pedagang awal neneknya. Merasa senang bisa masuk. ” Biasanya didepan, Mangkunegaran saja, ” ujarnya. (Agung Santoso)