Lapangan Kotta Barat Disurvey FIFA, Disdag Liburkan PKL Dan Siapkan Alternatif UMKM Ketika Pembukaan PD U-20

SOLO, solopopuler.com – Aktivitas pedagang kaki lima yang ada di kawasan Lapangan Kotta Barat diliburkan. Karena ada peninjauan oleh perwakilan Fédération Internationale de Football Association (FIFA). Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan, Heru Sunardi.

” Akan melakukan inspeksi di stadion Manahan dan stadion mini yang nanti salah satunya di Kota Barat, ” jelasnya.

Ia menyebut tanggal 25 Maret ini berencana kunjungan. Lantas pihaknya diminta Walikota Solo untuk meliburkan tanggal tersebut. Dengan begitu tanggal tanggal 22 dilakukan kerja bakti dan pembersihan.

” Tanggal 23 itu kita checking lagi, tanggal 24 sudah clear sudah tidak ada pedagang di situ. Dalam waktu dekat kami komunikatif lisan sudah lewat perwakilan, ” ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi saat berada di shelter Manahan. (FOTO: Agung Santoso)

Setelah itu kemungkinan bisa dipasang lagi tendanya. Terlebih, kesiapan Kota Solo dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20 mendatang. Bahkan ditunjuk sebagai tempat final dan penutupan.

” Tidak hanya penyisihan, namun direncanakan, juga untuk pembukaan piala dunia ini ” terangnya, Selasa (14/03/2023).

Dengan begitu, ketika pelaksanaan akan ditutup seperti halnya survey. Lamanya libur berikutnya saat penyelenggaraan sesuai lamanya pertandingan. Selanjutnya, shelter Manahan hanya diberi tugas menjaga kebersian saat survey FIFA. Namun demikian pelaksanaan nanti pasar UMKM tidak boleh dekat dengan stadion dan tempat latihan.

” Ya karena ini kan yang berjualan itu perusahaan-perusahaan yang brand kontrak sponsornya FIFA, “jelasnya.

BACA JUGA : https://solopopuler.com/menpora-pastikan-kesiapan-solo-final-pd-u-20-ketum-pssi-sponsor-fifa-jangan-bertabrakan/

Lantas kesiapan hiburan dan segmen Usaha Mikro Kecil Menengah ketika penyelenggaraan berlangsung. Meskipun masih dalam pembahasan tapi alternatif lokasi bisa di Mangkunegaran. Termasuk halnya hiburan bagi penonton sepak bola juga masih pembahasan di Dinas Pariwisata.

” Untuk pemain pasti sudah diatur dan padar. Permainan hiburan ini ditujukan kepada penonton atau penggembira,” jelasnya. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *