SOLO, solopopuler.com – Perusahaan sekaligus studio rekaman pertama di Indonesia yakni Lokananta selesai direvitalisasi. Biaya untuk bangunan cagar budaya di Kota Solo ini dari dana investasi dengan pengerjaan selama enam bulan ini. Hal ini disampaikan Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi sebelum acara pembukaan Pembukaan Lokananta.
” Kami memastikan bahwa project ini dilaksanakan dengan proses bisnis yang feasible, ” jelasnya.
Kemudian pengembang berharap Lokananta baru bisa menjadi entitas bisnis yang berkelanjutan. Uji tuntas yang komprehensif telah dilakukan pihaknya. “Hal ini dengan mengedepankan tata kelola yang baik, ” ujarnya.
Ada 5 pilar bisnis utama yakni yang coba dikembangkan di Lokananta. Ia menyebut museum/galeri, studio rekaman. Berikut juga arena pertunjukan/amphitheater, area F&B, dan galeri UMKM.
” sehingga Lokananta dapat sustainable dengan berfokus pada 5 pilar bisnis itu,”
Yadi menjelaskan, revitalisasi Lokananta saat ini telah mencapai 99 persen. Hal ini sejak dimulainya pekerjaan pada, 27 November 2023.
Namun demikian, Yadi enggan menyebutkan nominal investasi itu dengan dikelola oleh M Bloc Group pimpinan Wendi Putranto.
” Dalam satu tahun ke depan, Lokananta akan melaksanakan berbagai program, ” jelasnya.
BACA JUGA:📱Wisawatan Lebaran Kota Solo Meningkat Di Atas Yogyakarta, Gibran Sebut Akses Transportasi Mudah
Ia menyebut antara lain rekaman & shooting video band legendaris Godbless. Sejumlah pameran di Galeri Lokananta, kolaborasi bersama komunitas kreatif di Solo.
” Dan berbagai showcase di Studio Lokananta, ” tandasnya.
Sebuah festival bertajuk ‘Lokananta Festival’ pun digelar 2 hari berturut-turut yakni pada, Sabtu dan Minggu (3&4/06) mulai pukul 14:00 WIB – 23:00 WIB. Sebanyak 2.500 tiket yang disediakan panitia juga sudah habis terjual. Ada 21 artis memeriahkan acara pembukaan Lokananta. Setidaknya ini menjadi salah satu program Prioritas Pembangunan Kota Surakarta seperti dikatakan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.
” Ke depan, Lokananta yang merupakan salah satu landmark Kota Surakarta
diharapkan dapat menjadi destinasi wisata berbasis musik bagi masyarakat Indonesia,” katanya. (Agung Santoso)