SOLO, solopopuler.com – Bantahan disampaikan mantan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo atas tanda tangan host city agreement. Hal ini berkaitan kesiapan Kota Solo menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
” Oh nggak ada-ada itu (host agreement), ” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (31/03/2023) di rumah kediamannya.
Waktu itu dirinya hanya diminta mempersiapkan venuenya untuk event internasional itu. Asalkan, kapasitasnya harus sesuai dengan standar FIFA yakni minimal kapasitasnya 20 ribu lebih tempat duduk. Sedangkan stadion ini memiliki 20 ribu tempat duduk plus 3 kursi.

” Ini sudah melebihi standar FIFA itu sendiri, ” tandasnya kepada awak media.
Setelah menyetujui Stadion Manahan sebagai salah satu venue maka dilakukan renovasi. Ini sebagai bentuk memberi dukungan apabila Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Ditambahkanya walikota solo sekarang belum menjabat sehingga belum tahu tentang hal ini.
” Disitu belum ada poin tentang jaminan keamanan peserta. Bahkan sampai sekarang peserta, belum sesuai harapan, ” tandasnya.
Sebelumnya, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan Kota Solo sudah menandatangani host city agreement Piala Dunia U-20 2023. Waktu itu dilakukan pada tahun 2019 sejak era FX Hadi Rudyatmo sebagai wali kota.
“Itu zamannya pak Rudy, saya lanjutkan dan saya tanda tangani lagi dengan host city agreement yang baru. pak Rudy dulu sudah komitmen kemudian saya lanjutkan. Saya komitmen juga,” jelasnya.
BACA JUGA: 📱Komitmen Tuan Rumah PD U-20 Di Solo Sejak Walikota Lama, Gibran Sebut Peserta Main Bola Bukan Menjajah
Selanjutnya walikota saat ini menandatangani host city agreement tersebut. Hal ini dilakukan bersama dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Bahkan ia mengatakan bila menolak seharusnya sebelum tanda tangan.
Perlu diketahui, ada lebih kurang enam kepala daerah telah menandatangi host city agreement Piala Dunia U-20 2023. Salah satunya Kota Solo sejak wali kota masih dijabat FX Hadi Rudyatmo. (Agung Santoso)