SOLO, solopopuler.com – Penyemprotan kebakaran sampah seluas 2 hektar di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Putri Cempo, Kota Solo menggunakan water boombing. Sarananya menggunakan helikopter dengan mengambil air dari Sungai Bengawan Solo. Hal ini dikatakan Asisten Perekonomian dana Pembangunan Setda Solo, Gatot Sutanto, Selasa (19/09/2023).
” Awalnya akan diambil dari bendungan Tirtonadi Solo tapi faktor cuaca, akhirnya diambil dari Sungai Bengawan Solo, ” ujarnya.
Menjadi pertimbangan mengambil air sungai tersebut karena lebih dekat. Berikut cuaca yang tidak memungkinkan mengambil di lokasi lain. Kendati titik api jauh dari pemukiman tapi menjadi diprioritas sebelah utara.
” Utara terlebih dahulu karena dekat pemukiman, barulah ke timur, ” ujarnya disela sela memantau pemadaman.
Banyak air ditumpahkan ke tempat titik api, Gatot mengangkut 4000 liter sekali guyur. Dan sebanyak 75 guyuran, dimana sekali guyur membasahi 4×5 meter persegi. Pria yang pernah menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo mengaku sistem ini efektif.
” Diperkirakan butuh berhari- hari memadamkan. Tapi harapannya sistem ini tidak lama, ” terangnya.
Api membakar sampah di lokasi seluas dua hektar hanya 80 persen. Sebagai faktor kebakaran Sabtu (16/09/2023) ini dari cuaca alam. Karena ada beberapa TPA mengalami hal serupa seperti di Kota Solo.
” Unsur yang menjadi faktor kebakaran itu oksigen, bahan mudah terbakar dan suhu panas, ” jelasnya.
BACA JUGA:📱Kebakaran Sampah TPA Putri Cempo Solo Seluas 2 Hektar Disiapkan Water Boombing
Tentang lokasi pengambilan air juga disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto. Sungai untuk digunakan water boombing harus memiliki kedalaman minimal 3,5 meter. Dan tempatnya menggunakan alat jenis super puma yang memiliki kemampuan mengangkut 4 ribu liter air sekali angkut. (Agung Santoso)