JAKARTA, solopopuler.com – Panorama bukit dan luasnya laut menjadi sajian kenyamanan Golo Mori Convention Center. Nama yang melekat gedung pertemuan ini diambil dari Desa Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini disampaikan Corporate Marketing and Communications Manager Hotel Indonesia Group (HIG), Atri Maryanti.
” Ini berbeda dengan lainnya, ” terangnya, Selasa (06/06/2023).
Alam dengan langit biru dan udara segar yang bersih menjadi pelengkap gedung ini. Venue dimiliki convention inilah yang membedakan dari lainnya. Dalam ini untuk fasilitas Meeting, Incentives, Conventions and Exhibitions (MICE).

” Venue ini ditempuh hanya 30 menit perjalanandarat. Dari Bandar Udara Komodo menuju Golo Mori Convention Center, ” tandasnya.
Gedung pertemuan ini jaringan hotel milik Badan Usaha Milik Negara. Fasilitas dimiliki seperti Convention Hall berkapasitas 400 orang. Berikut juga VVIP Lobby 400 orang, VVIP Lounge 29 orang, VIP Room 12 orang. Kemudian juga ada Media Center 50 orang dan Amphitheater 500 orang.
” Dilengkapi juga dengan fasilitas Observation Deck, Beach Club dan Dermaga Kayu, ” tandasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Convention Hall sudah beroperasi di awal bulan Juni2023. Lantas, memiliki fasilitas Meeting, Incentives, Conventions and Exhibitions (MICE) berkelas dunia. Selanjutnya, pusat penelitian dan wisata edukasi komodo, wisata petualangan (adventure tourism).
BACA JUGA : 📱Lokananta Usai Revitalisasi, Gibran Sebut Destinasi Wisata Musik Di Kota Solo
” Pelabuhan wisata dan penyeberangan, serta fasilitas penunjang wisata lainnya, ” terangnya.
Sebanyak 32 hotel tersebar di Indonesia dikelola HIG sebagai milik BUMN. Dengan bergabungnya Golo Mori Convention Center ini maka menambah luas jaringan. Termasuk halnya portofolio HIG di Indonesia.
” Disamping beberapa project hotel yang sedang berjalan, ” lanjutnya. Diharapkan, Golo Mori Convention Center menjadi destinasi pariwisata. Sekaligus MICE unggulan yang akan memberikan kontribusi. Dalam hal ini untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Indonesia bagian timur di masa mendatang. (Agung Santoso)