SOLO, solopopuler.com – Tradisi sekaten dibuka Raja Karaton Surakarta PB XIII dengan haru dan menangis. Para pedagang Usaha Mikro Kecil Menengah dan aneka permainan memeriahkan pesta rakyat ini. Kegiatan ini disampaikan Pengageng Parentah Keraton Surakarta, KGPH Dipokusumo.
” Nama Sekaten lebih dikenal berupa pasar malam, dulu hanya sepekan, ” tandasnya.
Yang awalnya sepekan maka berganti selama sebulan setelah menyesuaikan jaman. Seperti halnya sekaten ini dimulai tanggal 08 September hingga 08 Oktober 2023 mendatang. Lebih lanjut, pada tanggal 21 hingga 28 september akan ada tradisi Miyos Gongso atau prosesi adat mengawali menyambut Maulud Nabi Muhammad.
” Sekaten adalah tradisi memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad. Untuk Karaton Surakarta sejak 1745 silam, ” terangnya
Dalam tradisi miyos ini ada prosesi makan sirih supaya sekaten tahun depan kembali terlaksana. Ditandai dengan pasar malam yang menyajikan potensi daerah dan ekonomi masyarakat. Termasuk hasil bumi ketika Gunungan tanggal 28 September mendatang.
” Ini juga sebagai bentuk pelestarian budaya jawa dalam bidang ekonomi. Dan saat ini lebih tertata dan lebih rapi untuk menghindari juga kemacetan, ” terangnya.
Gamelan menandai tradisi juga dibunyikan tanggal 21 September dan juga grebeg tanggal 28 September.
BACA JUGA:📱Silaturahmi Akbar Di Masjid Agung, Kyai NU Ajak Semangat Belajar Dan Muhammadiyah Sebut Rahmat
Pada kesempatan itu hadir dalam kegiatan Raja Karaton Surakarta dan istri beserta kerabat hingga perwakilan Pemerintah Kota Solo. Pecah tangis raja saat memotong tali bunga ditandai sekaten dimulai. Sekaligus, berlanjut memukul gamelan disiapkan penyelenggara di Pagelaran Karaton. Adapun pelaksanaan tradisi sekaten di alun alun Karaton Surakarta. (Agung Santoso)