SOLO, solopopuler.com – Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan mengoptimalkan layanan transportasi publik dengan mengintegrasikan Batik Solo Trans (BST) dan angkutan kota feeder pada 2025. Kepala Dishub Kota Solo, Muhammadi Taufik, menyebut layanan feeder sepenuhnya akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
” Dengan alokasi Rp 23 miliar ditambah BLUD (Badan Layanan Umum Daerah, red) pendapatan tiket dan iklan sebesar Rp 4 miliar, ” terangnya, Selasa (17/12/2024).
Feeder akan menggantikan tujuh rute angkutan lama, termasuk rute Koridor 2 BST, dengan jam operasional pukul 05.00-18.00 WIB. Jam sibuk menjadi prioritas utama layanan. Sementara itu, pengelolaan BST direstrukturisasi. Koridor 1 dan 5 tetap didanai APBN dengan layanan hingga malam hari.
” Sedangkan Koridor 3 dan 4 akan dikelola Pemkot Solo dengan jam operasional hingga pukul 18.00 WIB, ” terangnya.

Untuk koridor 6 dihentikan mulai 2025 dan digantikan oleh layanan BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri. Namun, perubahan ini berdampak pada nasib pramudi BST. Direktur PT Bengawan Solo Trans, Mulyono, kalau anggaran terbatas, maka jumlah bus Koridor 3 dan 4 akan dikurangi menjadi 24 unit dengan 2 cadangan.
” Solo mengusahakan, sehingga ada anggaran BST yang harusnya untuk satu koridor namun diusahakan dua koridor, ” terang Mulyono.
Dengan begitu, perubahan ini berdampak pada nasib pramudi BST. Ia mengungkapkan sebagian besar dari 249 pramudi akan terkena PHK. Pramudi yang dipertahankan akan bekerja dengan jam operasional lebih panjang dan penghasilan turun sekitar Rp 400 ribu.
“Kami akan memanggil pramudi untuk memastikan siapa yang bersedia bekerja dengan kondisi ini,” ujar Mulyono, Kamis (19/12).
BACA JUGA : Pemkot Solo Mengajukan Permohonan Subsidi BST Dan Feeder 2025 Menghadapi Penghentian Alokasi Subsidi
Sejumlah pramudi BST salah satunya, Cahyo Kurniawan berharap kepastian soal PHK diberikan lebih awal. Lanjut dia, agar mereka dapat mencari pekerjaan baru. Hingga kini, keputusan final menunggu respons Kementerian Perhubungan terkait layanan BST pada 2025. (Agung Santoso)