Pembubaran Jemaah Islamiyah: Tonggak Bersejarah Upaya Deradikalisasi di Indonesia

SOLO, solopopuler.com – Momentum bersejarah tercipta hari ini di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Solo, dalam acara puncak Deklarasi dan Sosialisasi Pembubaran Organisasi Jemaah Islamiyah (JI) serta Ikrar Kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Acara ini dihadiri langsung oleh 1.200 eks anggota Jemaah Islamiyah, sementara 6.800 lainnya mengikuti secara daring.

Organisasi Jemaah Islamiyah, yang berdiri sejak 1993, secara resmi menyatakan pembubaran diri atas kesadaran penuh, didasarkan pada refleksi ideologis dan dalil-dalil syar’i. Keputusan ini menjadi pencapaian global, karena untuk pertama kalinya sebuah organisasi radikal-teroris membubarkan diri secara sukarela.

Para peserta deklarasi ibadah shalat Jamaah Islamiyah membubarkan dalam deklarasi di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo, Sabtu (21/12/2024) sore. (Foto: Agung Santoso)

Pendekatan Humanis Densus 88 Antiteror

Keberhasilan pembubaran ini merupakan hasil dari pendekatan humanis yang diterapkan oleh Densus 88 Antiteror Polri. Dalam pidatonya, Kepala Densus 88, Irjen Pol Sentot Prasetyo, menegaskan bahwa strategi dialogis, persuasif, dan edukatif menjadi kunci utama.

“Pendekatan ini mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kesadaran kolektif, yang terbukti lebih efektif dalam meredam ideologi radikal dibandingkan kekerasan,” ujar Sentot. Ia juga menambahkan bahwa metode ini adalah model unik yang menjadi kebanggaan Indonesia.

Eks anggota Jemaah Islamiyah, termasuk tokoh seperti Ustaz Abu Rusydan dan Ustaz Para Wijayanto, menyampaikan bahwa pembubaran ini lahir dari refleksi mendalam tentang ideologi mereka dan pentingnya kembali ke pangkuan NKRI untuk membangun bangsa.

Komitmen Nyata Eks Anggota JI

Selain ikrar kesetiaan kepada NKRI, eks anggota JI juga menunjukkan bukti nyata komitmen mereka untuk meninggalkan masa lalu. Beberapa langkah konkret yang dilakukan, antara lain:Membuka akses 92 pondok pesantren yang sebelumnya terafiliasi dengan JI untuk evaluasi oleh Kementerian Agama.Menyerahkan senjata api, bahan peledak, dan berbagai logistik kepada pemerintah.Berpartisipasi dalam program pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan servis AC dan pembentukan kelompok tani di Subang, Jawa Barat.

BACA JUGA : Eks Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasi Kembali ke NKRI

Peluncuran Buku “JI: The Untold Story”

Pada acara ini, Irjen Pol Sentot Prasetyo meluncurkan buku bertajuk “JI: The Untold Story – Perjalanan Kisah Jemaah Islamiyah”, yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Buku ini mendokumentasikan sejarah, ideologi, dan transformasi organisasi tersebut. Diharapkan karya ini menjadi refleksi dan pembelajaran bagi masyarakat dalam menghadapi radikalisme.

Harapan Masa Depan

Deklarasi ini menjadi simbol kesiapan bangsa Indonesia untuk menerima kembali eks anggota JI sebagai bagian dari masyarakat. Dengan dukungan dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, proses reintegrasi sosial diharapkan berjalan lancar demi terwujudnya Indonesia yang damai dan bersatu.

Keberhasilan ini sekaligus menempatkan Indonesia sebagai pelopor dalam penanganan radikalisme melalui pendekatan damai, yang dapat menjadi contoh bagi dunia internasional. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *