SOLO, solopopuler.com -Pekan Paralimpiade Nasional XVII yang digelar di Solo, Jawa Tengah, menjadi tolok ukur keberhasilan pemerintah provinsi. Dalam hal ini, pembinaan atlet disabilitas. Hal itu dikatakan Asisten Deputi Olahraga Andalan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Budi Ariyanto, Kamis (10/10/2024).
” Kami harapkan bukan sekadar dia mengikuti kegiatan tetapi betul-betul hasil PEPARNAS kami bisa dapat atlet yang kemudian kami siapkan sebagai atlet elite,” katanya.
Mengingat, belum semua provinsi membina atlet disabilitas secara merata. Untuk itu, pemerintah provinsi perlu serius. Pemerintah sendiri, kata Budi, berkomitmen tinggi terhadap pembinaan atlet disabilitas supaya berprestasi hingga tingkat internasional.
“Tahun ini sedang dibangunkan training center di Karanganyar, ” ujarnya.
Ini bentuk komitmen pemerintah memajukan olahraga disabilitas. Di sana, pihaknya bina atlet untuk disiapkan menjadi atlet elite. Kemenpora juga berkomitmen tinggi kepada masa depan atlet.
“Tahun ini sudah kami data, total atlet disabilitas dan nondisabilitas ada 350 orang,” ungkapnya.
Mereka akan diangkat jadi ASN di Kemenpora. Selanjutnya terkait halnya Peparnas ini, lanjut dia, memiliki empat kriteria. yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi, dan sukses ekonomi kerakyatan.
BACA JUGA: 📱Para Pebalap Sepeda Jawa Tengah Borong 18 Medali Emas Selama Tiga Hari Peparnas XVII Kota Solo
Cabang olahraga para atletik menjadi tulang punggung kontingen Jawa Tengah untuk merajai klasemen perolehan medali emas pada Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024. Hingga Kamis (10/10/2024) pukul 15.30 WIB, kontingen Jateng sudah mengantongi total 240 medali. Keseluruhan medali yang telah dikumpulkan Jawa Tengah itu terdiri dari 96 emas, 74 perak, dan 70 perunggu. Dari seluruh Cabor yang diikuti pada PEPARNAS XVII ini, para atletik tercatat sebagai penyumbang medali terbanyak dengan perolehan 31 emas, 24 perak, dan 14 perunggu. (Agung Santoso)