SOLO, solopopuler.com – Pemerintah Kota Solo berpotensi mendapatkan pendapatan asli daerah sekitar Rp 1 miliar. Hal ini diperoleh setelah PSS Sleman bermarkas di Kota Solo selama kompetisi BRI Liga 1 2024-2025. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Solo, Rini Kusumandari.
” Satu musim bisa mencapai Rp1 miliar, tergantung frekuensi latihan, latihan memakai fasilitas kami,” jelas Rini.
Hanya saja, PSS Sleman tidak membayar retribusi secara penuh dalam satu musim tersebut. Namun kesebelasan tersebut membayar per pertandingan di Stadion Manahan. Dalam hal ini juga pemkot mendapatkan PAD dari retribusi pemakaian Stadion Manahan, lapangan untuk latihan, dan retribusi pemakaian e-board untuk sponsor.
“Kami tanyakan PSSI, Stadion Manahan mau digunakan home base dua atau tiga klub gak masalah,” papar dia.
Kini stadion beralamatkan di Jalan Adi Sucipto ini digunakan Persis Solo dan PSS Sleman. Selain PSS Sleman, kata dia, Adhyaksa Farmel FC akan menggunakan Stadion Sriwedari untuk Liga 2 pada musim ini. Adhyaksa Farmel FC akan membayar per pertandingan.
“ Potensi PAD belum kami hitung. Mereka baru izin untuk latihan,” ungkap kepada awak media.
Rini mengatakan lapangan sepakbola dan Stadion Manahan telah direvitalisasi menjadi magnet bagi klub olahraga bermarkas di Solo. Tugas Pemkot Solo memberikan pelayanan prima sehingga bisa menjadi sumber PAD. Dua tim bermarkas di Kota Solo, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Solo Tulus Widajat menyambutnya. Tim ini PSS Sleman dan Adhyaksa Farmel FC bermarkas di Solo. Dengan begitu, Pemkot Solo mendapatkan pajak hiburan 10 persen dari penjualan tiket. (Agung Santoso)