Puan Sindir Perilaku Kader Tak Junjung Tinggi Etika Politik, Gibran Menanggapi Berucap Terimakasih

SOLO, solopopuler.com – Tanggapan disampaikan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dengan jawaban terimakasih. Hal ini setelah ungkapan Ketua DPP Puan Maharani terhadap kader yang tidak menjunjung tinggi etika politik dan tak disiplin.

” Oh siap, terimakasih untiuk masukannya, nggih (ya),” ujar Gibran saat ditemui awak media, Kamis (30/5).

Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka datang acara pameran BUMN-UMKN Great Sale di Solo Paragon Lifestyle Mall, Kamis (30/05/2024) siang.

Berikut secara khusus Gibran juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Puan Maharani. Termasuk dan para pimpinan partai berlambang kepala banteng moncong putih. Sedangkan ini disampaikan seusai membuka acara pameran BUMN-UMKN Great Sale di Solo Paragon Lifestyle Mall.

” Terimakasih untuk mbak Puan dan pimpinan pimpinan partai. Terimakasih ya,” ungkapnya.

Perlu diketahui, Puan Maharani sempat menangis saat membaca salah satu poin rekomendasi rakernas ke-V PDIP, Minggu (26/05/2024). Ketika itu kegiatan di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara. Yang dibacakan Puan, ada poin berisi kemenangan partai banteng moncong putih di pemilihan legislatif tiga kali berturut-turut.

BACA JUGA: 📱Kusumo Disebut Didukung Gibran Dalam Pilkada 2024, Ini Bukan Main-Main Dan Pengakuan Kapasitas

Semula, Ketua DPR ini berterimakasih kepada seluruh rakyat yang telah memberikan dukungan kepada paslon 03 Ganjar-Mahfud. Sesudahnya, dia tampak menangis terharu karena partainya kembali menang di pileg. Ditambah lagi, mengungkapkan kesedihannya saat menyebut perilaku kader yang tidak menjunjung tinggi etika politik dan tak disiplin. Di sini, Puan terlihat sesekali mengusap air matanya.

“Dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi, Rakernas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.

PDIP mesti menyempurnakan sistem rekrutmen dan kaderisasi. Hal ini supaya
penyimpangan kader seperti Pemilu 2024 tidak kembali terulang. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *