SOLO,solopopuler.com – Kebutuhan tenaga kerja Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia mencapai sekitar 380 orang. Hal ini seiring pembangunan rumah sakit yang berada di Solo Teknopark ini yang rencana awal ditarget akhir Agustus 2024 selesai. Sedangkan ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan, Retno Erawati Wulandari.
” Sementara ini dibantu Kementerian Kesehatan dalam penyediaan tenaganya, ” terangnya.
Dengan dibantu ini, ia menjelaskannya kebutuhan dokter sub spesialis yang tergolong banyak. Namun, belum tentu tersedia dokter sub spesialis ini, yang cukup untuk mengisi lowongan RS Kardiologi Emirates-Indonesia. Dengan begitu, ada dari Kemenkes dan juga dari Solo.
” Rencana RS dikelola Kementerian Kesehatan selama dua tahun, baru nanti setelah itu diserahkan Pemkot Solo,” jelasnya.
Kemudian, kata Retno, RS Kardiologi Emirates-Indonesia rencananya diresmikan September 2024. Ditanya berapa banyak progres pembangunan, Retno ia menjelaskan mendapatkan laporan terbaru. Mengingat, belum ada pertemuan dengan Kementerian Kesehatan.
” Belum ada laporan terbaru, ” jawabnya kepada awak media.
Pembangunan RS tersebut dibangun oleh Kementerian Kesehatan dengan pendanaan dari Uni Emirat Arab (UEA).
BACA JUGA: 📱Ratusan Anak Beresiko Stunting Di Kota Solo Makan Bersama HUT 78 Pemkot, Ada Kasus Seribuan Stunting
Perlu diketahui, beberapa waktu lalu saat peletakan batu pertama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan terkait rumah sakit ini. Dia menerangkan, ada 100 tempat tidur yang tersedia rumah sakit ini, dimana tenaga kerja termasuk nakes yang dibutuhkan sekitar 300 orang.
” Ini kan rumah sakit khusus membutuhkan respons yang cepat jadi kalau bisa segera diisi. Kalau bisa putra daerah dari Solo, ” ujarnya.
Menkes saat ini meminta bantuan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana untuk menyediakan dokter spesialis dari Solo. Dan bisa bekerja secara penuh di rumah sakit ini. Adapun lima rumah sakit dalam tahap pembangunan di Solo tahun ini. Dalam hal ini Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Rumah Sakit Umum Islam Kustati, RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Solo, dan proses transformasi manajemen RSUD Bung Karno Kota Solo. (Agung Santoso)