SOLO, solopopuler.com – Menghadirkan dinamika politik santun dengan menari dilakukan Sandiaga Uno. Pada kesempatan kunjungan di Kota Solo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini ikut serta event Solo Menari.
” Dalam politik ini, menari menjadi bagian dari menghadirkan politik yang lestari, santun, ” ujarnya, Sabtu (29/04/2023).
Dengan begitu, ia menanggapi dinamika politik supaya tidak terlalu tegang. Meskipun komunikasi politik intensif mendekati agenda Pemilu 2024 tapi tidak ingin menghilangkan budaya. Dalam hal ini komunikasi budaya.
” Komunikasi politik itu intensif tapi komunikasi budaya jangan dilupakan,” beber dia.
Beberapa tempat digelar menari, ia mengatakan idenya anti mainstream dan out of the box. Apalagi gelaran hari Tari Sedunia ini dipilih salah satunya di Pasar Gede. Dengan begitu menghidupkan geliat ekonomi pasar tradisional.
” Target kami mengurasi Solo Menari, bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan. Pada tahun 2024, batas atasnya 4, 4 juta lapangan pekerjaan baru, ” ucapnya.
Terkait komunikasi politik sejauh ini dirinya belum melakukan secara formal. Hal ini dengan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono secara formal. Apalagi setelah dua resmi keluar dari Gerindra sehingga tidak ingin tergesa-gesa membuat Kartu Tanda Anggota.
” Proses politik itu bukanya hanya mencari pasangan. Tapi ncari sebuah gagasan untuk mensejahterakan masyarakat, ” ujarnya.
Belum lama ini ia mundur dari Gerindra dengan harapan bisa menjadi langkah pilihan politik yang lebih sejuk. Setelah acara menari dengan didampingi Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, ia melanjutkan ke rumah kediaman Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
“Makan bareng sama pak menteri di rumah pinggir kali yo seneng,” ungkapnya saat diwawancarai.
Rudy mengatakan tidak ada pembicaraan politik disela sela makan siang. Hidangan kegemaran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi favorit disuguhkan. Menu itu diantaranya lodeh, sambal goreng, oseng-oseng ati, patin bumbu rujak, sop dan gereh layur.
” Ngobrol makanan, pedes, nendang. Gak ada yang lain. Tidak ada agenda yang lain kecuali makan,” beber dia.(Agung Santoso)