Penulis : Agung Santoso
SOLO, solopopuler.com – Pertengkaran panas antara dua pria terhadap sepasang suami istri begitu suasana salah satu gang kampung tengah malam. Tidak banyak warga sekitar kampung bisa membantu ulah pria yang sepertinya jagoan.
” Kemarin setoran kurang, sekarang juga kurang, ” kata pria berjenggot kepada pasangan itu. Disusul, temannya bertatto naga mengamini.
” Bang sikat aja tuh dagangan, ” sahut pria bertatto.
” Jangan, mas. Mohon maaf hanya itu yang saya punya, ” sahut bapak pedagang memegang gerobak makanan.
” Baik, baik, ini uang setoran kami, mudah mudahan cukup, mas, ” sahut seorang ibu dari belakanh bapak pedanga. Ia berjanji akan menggenapi kekurangannya. Yang kemudian, dua pria itu mendorong bapak pedagang hingga terhuyung dengan susul merampas uang itu.
Kejadian itu tidak disadari dilihat oleh seorang anak perempuan kecil dari balik tembok rumah warga. Buru-buru, anak ini mendatangi dua pasangan suami istri sembari memanggil.
” Eyang, mbah, mbah, ” panggilan anak kecil seperti kepada nenek kakek.
” Healah, Kartika, nduk, ” sahut pria pedagang.
” Malam-malam kenapa disini. Ibu kamu kemana, “
” Ibu belum pulang, kerja lembur, “
” Kok, pria itu tiap malam, minta jatah uang, ” tanyanya.
” Sudahlah, nduk, gak apa apa, ” sahut nenek. Termasuk menerangkan kepada anak kecil bernama Kartika, cucunya.
BACA JUGA : 📱Penyair Peri ‘Sandi Mata Luka Sengkon Karta’ Menanggapi RUU Penyiaran
Kartika kecil berusia 11 tahun ini ikut mendorong gerobak makanan kakek neneknya. Disitulah tangan kakek, yang masih kokoh mendorong gerobak banyak bercerita. Kalau pria dikenal preman itu biasa minta uang keamanan bila jualan belakang swalayan. Meskipun tidak terima, nenek ini meminta cucunya bersabar karena ini dinilai sebagai ujian Tuhan dan resikonya diterima pedagang baru. (Bersambung)