Seri 2 Dibalik Ibuku Jagoan, Nenekku Penyabar

Penulis : Agung Santoso

SOLO, solopopuler.com – Peristiwa malam yang biasa disebut aksi preman dibiarkan berlalu begitu saja oleh sepasang suami istri ini. Mungkin sudah jamak tindakan itu. Sehingga keduanya, memilih sabar. Sepasang suami istri Handoko dan Rusiyem berdagang dua tahun ini dibelakang swalayan di sudut Kota Baru, Ibu Kota.

Tinggal dirumah sederhana berdekatan dengan dua anaknya perempuan. Satu anak lelakinya merantau ke luar propinsi. Cucunya bernama Kartika ini yang sering menemani ketika dua anaknya kerja lembur malam.

” Nduk, Kartika jangan cerita soal kejadian selama ini kepada ibumu, ” tutur nenek Suriyem.
” Kenapa, Mbah, kenapa dibiarkan kenapa tidak lapor Pak polisi, ” tanya Kartika mengerutkan wajahnya.

BACA JUGA : 📱Seri 1 Dibalik Ibuku Jagoan, Nenekku Penyabar


Pesan itu ketika Kartika berkali-kali menanyakan jika mendapati tindakan kasar. Kata nenek usia 65 tahun, tindakan pria itu karena anak dan keluarganya butuh makan.
” Nenek dan kakek terlalu sabar, kalau aku bisa silat, aku hajar dia, “
” Huss, anak perempuan ngomongnya kasar, ” sahut kakek itu. Disusul, kakek meminta cucunya tidur sembari ibunya menjemput. Meskipun Kartika memejamkan mata tidur, bocah kecil ini selalu bertanya -tanya tindakan pria itu apa benar karena ekonomi. Apakah, kakek neneknya memang kelewat sabar. (Bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *