Penulis : Agung Santoso
SOLO, solopopuler.com – Peristiwa pemalakan dengan dalih keamanan berseliweran infonya di media sosial. Berkali-kali Anindita membaca berita online tindakan premanisme meresahkan. Korbannya para pedagang kecil dan tidak segan segan menganiaya. Wanita berusia 38 tahun ini selalu curiga kedua orang tua dan anaknya selalu ditinggalkan. Kedua orang tuanya ini tak lain adalah kakek nenek dan cucunya, yang itu anak semata wayang.
” Ah, tidak. Tidak keluhan selama ini, ” gumannya dalam hati disela-sela kerja. Anindita ini kesehariannya karyawan di pabrik garmen di kawasan industri Kota Baru.
Tengah malam sepulang lembur, dia menyempatkan tidur dirumah orang tuanya. Kebetulan besoknya libur. Anaknya dilihatnya sudah tidur dan ibunya menyambut Anindita dengan memeluk. Tengah malam nampak gembira dan Anindita berpesan orang tuanya berhati hati pulang. ” Jangan tutup malam, malam, bahaya buk, akeh preman palak,” pesannya. Dijawab orang tuanya mengangguk.
BACA JUGA : 📱Seri 2 Dibalik Ibuku Jagoan, Nenekku Penyabar
Sebelumnya pertengkaran panas antara dua pria terhadap sepasang suami istri begitu suasana salah satu gang kampung tengah malam. Tidak banyak warga sekitar kampung bisa membantu ulah pria yang sepertinya jagoan.
” Kemarin setoran kurang, sekarang juga kurang, ” kata pria berjenggot kepada pasangan itu. Disusul, temannya bertatto naga mengamini.” Bang sikat aja tuh dagangan, ” sahut pria bertatto.” Jangan, mas. Mohon maaf hanya itu yang saya punya, ” sahut bapak pedagang memegang gerobak makanan.
” Baik, baik, ini uang setoran kami, mudah mudahan cukup, mas, ” sahut seorang ibu dari belakang bapak pedagang . Ia berjanji akan menggenapi kekurangannya. Yang kemudian, dua pria itu mendorong bapak pedagang hingga terhuyung dengan susul merampas uang itu. (Bersambung)