SOLO, solopopuler.com – Dari balik luar jendela kamar Anindita menelpon seorang pria dengan nada kesal. Obrolan tentang video kamera anaknya membuat tidak terima. Ternyata, Kartika pulang dari pasar mengantarkan neneknya mendengar percakapan itu dan bersembunyi di jendela luar.

” Jelas divideo itu memeras dan mendorong bapakku jatuh. Kamu harus bertindak hukum. Kalau tidak, keduanya aku hajar, ” nada keras Anindita.
” Nin, kamu dari dulu gak berubah. Perempuan suka berkelahi, ” ujar pria dibalik telpon.
” Oke, Mas Komendan Kota Baru, kita ketemu di lokasi, “
Kartika dibuat kaget, dan anaknya ini mulai selidik diam diam terhadap ibunya. Bahkan menaruh kecurigaan jika menyiapkan sesuatu. Dan Kartika menyiapkan handpone untuk merekam pertemuan ibunya dengan pria disebut komandan malam harinya.
BACA JUGA 📱Seri 3 Dibalik Ibuku Jagoan Ada Nenekku Penyabar, Ketika Info Meresahkan
Sebelumnya, berkali-kali Anindita membaca berita online tindakan premanisme meresahkan. Korbannya para pedagang kecil dan tidak segan segan menganiaya. Wanita berusia 38 tahun ini selalu curiga kedua orang tua dan anaknya selalu ditinggalkan. Kedua orang tuanya ini tak lain adalah kakek nenek dan cucunya, yang itu anak semata wayang.” Ah, tidak. Tidak keluhan selama ini, ” gumannya dalam hati disela-sela kerja. Anindita ini kesehariannya karyawan di pabrik garmen di kawasan industri Kota Baru. (Bersambung)