Tim Solo Perjalanan Porwanas Banjarmasin Tanpa Sinyal Handpone Di Laut Dan Turun Santap Lontong Orari

SOLO, solopopuler.com – Semangat perjalanan menuju Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dirasakan Tim Kota Solo. Harapannya, pasti untuk juara dalam keikutsertaan Pekan Olahraga Wartawan Nasional. Meskipun harus sabar melintasi laut jawa menaiki Kapal Laut Dharma Kartika II.

” Ini perjalanan, pertama kali naik kapal laut ke Banjarmasin, ” ucap Angga, Manager Tim Kota Solo.

Tim Solo ketika di dek kapal laut Dharma Kartika II malam..(FOTO: Agung Santoso)

Tengah malam, pukul 00.00 WITA, Minggu (18/08/2024) terasab ombak keras sekali di deck kelas VIP dan Kelas 1. Namun suasana teratasi ada beberapa anggota tim harus menelan obat anti mabuk. Salah satunya, Ketua SIWO, Kota Solo, Ronald Seger Prabowo.

” Setidaknya, gak pusing, karena kapal goyang terus, ” ujarnya.

Malam itu memang gelap luasnya lautan, dan ini beda ketika lepas dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Cahaya dari sekitar pulau dan kapal kapal kecil. Belum lagi, sinyal handpone tidak ada termasuk wifi kapal.

” Sinyal, baru siangnya pukul 15.00 WITA, kondisi normal mendekati perairan Sungai Barito, ” terang Seger.

Baik dua rekan tersebut, rekan lainnya Kevin juga mengatakan hal sama. Luas lepas sekitar pukul 15.00 WITA terlihat kapal pengakut batu bara. Selepas pukul 16.00 WITA , kapal ditumpangi rombongan masuk Sungai Barito untuk bersandar di Pelabuhan Tri Sakti, Banjarmasin.

” Silahkan bapak keluar lewat pintu lift. Ke lantai II, kekiri nanti keluar, ” ujar petugas informasi kapal.

BACA JUGA :📱Perjalanan Wartawan Solo Ke Porwanas Banjarmasin, Upacara Di Gerbong Kereta Hingga Ngopi Surabaya

Turun kapal disambut petugas LO, Farah menyambut kedatanhan rombongan. Sekaligus naik mobil jemputan menuju hotel Tree Park tim menginap di Jalan Ahmad hingga 25 Agustus mendatang. Masih ada waktu, rombongan usai mandi bersih melanjutkan makan malam.

” Yang paling khas Banjarmasin, Lontong Orari, ” ucap Ketua SIWO.

Selama 20 menit naik go car akhirnya menuju warung lontong. Kuliner khas ini berupa lontong atau nasi kuning tersaji dengan ayam goreng, telur dan ikan gabus atau Haruna dengan sambal balado. Enak, rombongan berucap atas kuliner seharga Rp 52 ribu satu porsi.

” Empuk, enak, pedas, kenyang, ” ujar official, Kevin.

Menikmati kuliner ini mengakhiri malam setelah perjalanan laut. Selama 18 jam dan 15 jam diantaranya tanpa wifi atau sinyal handpone. Penulis akan melanjut hari selanjutnya. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *