SOLO, solopopuler.com, – Penyanyi senior Titiek Puspo sambat dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka. Hal ini terkait seni musik dari dulu tidak ada tuannya. Ini berbeda dengan olahraga yang semua pejabat ingin punya peran.
” Musik itu tidak ada. No, no, no. Mboten wonten. Padahal mas, musik Indonesia itu dari mulai yang kecil sampai yg besar hebat hebat, ” ujarnya.

Perbedaan ini membuatnya iri sehingga perlu dipertanyakan peran kementerian kebudayaan. Lihat saja, sewaktu Sea Games begitu banyak pejabat perhatian. Namun musisi atau seniman juara justru dipandang biasa saja.
” Cuma menang, to. O, yowis. (Hanya menang ya, ya udah). Itu dosa loh. Gusti allah memberikan satu bangsa yang hebat. Bapak, e diwiyah wiyahkan (diterlantarkan). Tidak ada perhatian, ” terangnya.
Padahal musik Indonesia itu dari mulai yang kecil sampai yang besar semua hebat. Namun ingin menjadi global justru tidak ada yang menuntun. Ia prihatin sekali banyak musisi berangkat sendiri, jalan sendiri, juara sendiri sejak dulu
” Bertemu mas Walikota Solo, Mas dekat kementerian, supaya disampaikan ini. Jangan dilepas sendiri, musisi ini, ” terangnya.
Ia kagum dengan pemerintah Korea yang mensupport musisi negaranya. Semua mendunia hingga Amerika terperangah. Lantas ia juga ingin ada teater anak Indonesia yang menjadi wadah anak berbakat musik. Termasuk mendidik nasionalis sejak dini yang saat ini berkurang.
BACA JUGA:📱Lokananta Usai Revitalisasi, Gibran Sebut Destinasi Wisata Musik Di Kota Solo
” Termasuk, sekolah musik yang 70 persen pelajaran dan nasionalis bagi anak kurang mampu, ” terangnya.
Semua kondisi yang disampaikan ini dirasakan sejak Era Presiden Soeharto hingga Joko Widodo. Mendengar hal itu, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka kalau ada Lokananta. Salah satu program prioritas untuk menjadi Lokananta sebagai wadah pendidikan musik sejak dini.
” Saya yakin Lokananta melahirkan seniman-seniman baru. Pemerintah akan mendorong, biar tidak ada seniman berprestasi tapi merasa sendirian, ” ujarnya Gibran. (Agung Santoso)