SOLO,solopopuler.com – Peninjuan uji coba program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan Dewan Ketahanan Nasional RI dan Walikota Solo Teguh Prakosa di SMP Negeri 1 Kota Solo. Dalam hal ini, Teguh kalau butuh dua katering untuk sekolah ini yang jumlah 800 siswa sehingga makan disajikan fresh.
” Sekolahan ini membutuhkan dua katering supaya makanan yang disajikan fresh,” papar dia.
Lanjutnya, uji coba dilakukan untuk mengetahui sajian makanan. Berikut standar gizi, waktu makan hingga kecocokan siswa terhadap menu. Menurutnya, alokasi dana untuk makanan pada uji coba MBG kali ini Rp 10 ribu dan susu sekitar Rp 5.000.
” Sumber dana, Rp 10 ribu, bersumber dari CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan, ” ungkapnya.
Teguh mengatakan jika siswa membawa tempat makanan sendiri. Dengan begitu, satu siswa membutuhkan dua wadah makanan. Sekolah butuh menyediakan keranjang untuk tempat makanan yang sudah diberi nama siswa supaya tidak tertukar.
“Kalau program makan bergizi gratis serius maka kami akan mendampingi apakah menggunakan APBD bisa membeli wadah makanan, ” terangnya.
Ia mengatakan sebanyak 23 sekolah sebagai tempat uji coba dengan 10.000 siswa. Teguh juga menjelaskan program MBG merupakan program jangka panjang. Dan ini untuk memastikan pertumbuhan dan kecerdasan para murid.
” Pemerintah ingin mencetak generasi yang berkarakter, ” terangnya.
BACA JUGA: 📱Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Di Kota Solo Menerima Menu Variasi
Pada kesempatan itu, Teguh meninjau uji coba MBG bersama Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI. Dan ini yang dipimpin oleh Staf Khusus (Stafsus) Sekretaris Jenderal Taviota Bay. Selanjutnya, disampaikan oleh Taviota kalau ujicoba ini berjalan lancar.
” Kami perkuat pengawasan dari tempat penyedia makanan sampai di sekolah,” papar dia.
Menurut dia, standar sajian makanan yang diberikan tidak tergantung dengan volume makanan. Namun merujuk pada kualitas gizi. Sedangkan susu yang digunakan untuk SMP 200 mililiter dan untuk siswa SD 125 mililiter. (Agung Santoso)