SOLO, solopopuler.com – Kesalahpahaman menghangatkan suasana Karaton Surakarta. Ini dibenarkan Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KP Dani Nur Adiningrat.
” Memang ada sedikit kesalahanpahaman. Dan sudah clear,” katanya, Senin (09/10/2023)
Lebih lanjut, ia mengatakan berawal dari sinuhun atau raja karaton prosesi ritual khusus. Ini dilakukan pada setiap hari Senin dan Kamis. Ada kemungkinan ingin bermeditasi di kawasan tersebut, Senin (09/10/2023).
” Mungkin beliau berdoa atau apa. Karena ini keraton menjelang revitalisasi. Situasi saat ini kondusif, aman,” beber dia.
Disitu, sinuhun meminta agar pintu Kamandungan ditutup. Namun ini bersifat sementara hingga ritual selesai. Namun upaya penutupan pintu justru ditanggapi Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Kanjeng Pangeran Eddy Wirabhumi. Menurutnya, penutupan pintu Kamandungan dilakukan pihak sinuhun.
” Pintu tengah (Kamandungan, red.) di kunci lagi. Alasannya mau caos dahar (memberi makan) terus kami buka. Setelah dibuka itu gembok diminta dan diganti gembok baru, terus mau menggembok pintu yang lain lagi,” katanya.
BACA JUGA : 📱Revitalisasi Karaton Surakarta Dengan Dana APBN dan Hibah UEA, Putra Raja Ingin UMKM Dipikirkan
Upaya tersebut gagal setelah Eddy melakukan negosiasi. Dia juga mengantarkan Sinuhun pulang ke kediamannya. Bahkan ini dinilainya untung karena cepat datang.
” Akhirnya bisa lerem (reda) akhirnya saya ajak masuk. Pintu tengah sudah digembok lagi,” tutupnya. (Agung Santoso)