Viral Apapun Bersifat Menyerang Dalam Pilkada Ditanggapi Ketua PDI P Solo Rudy Santai.

SOLO, solopopuler.com – Mengunggah atau istilah mem-viralkan kontestan pilkada di medsos untuk menyerang dalam pilkada ditanggapi Ketua DPC PDI P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dengan santai. Bagaimanapun juga, yang dipilih sosok kepemimpinannya, pelayanan dan pengalaman bukan viralnya.

” Tanggapi dengan santai saja, yang dipilih bukan viralnya, ” jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (11/11/2024).

Pasangan 01 Teguh Prakosa Bambang Gage sosialisasi program bagi masyarakat disabilitas, Kamis (07/11/2024) siang. (Istimewa)

Lanjutnya, ia tidak mau ambil pusing memikirkan tentang viral tersebut. Apalagi ditujukan kepada paslon diusung partainya untuk Pilkada Solo yakni Teguh Bambang. Maupun juga paslon calon gubernur Jawa Tengah, Andika Hendi. Yang terpenting, kerja bertemu masyarakat.

” Ngapain mikirin viral- viral yang ada di medsos. Kerja gini aja, ketemu masyarakat. Daripada habis tenaga untuk ngurusi viral-viral tersebut, ” terangnya.

Pada kesempatan berbeda, salah satu tayangan dari medsos atas nama media ditanggapi Teguh Prakosa sebagai Calon Walikota Solo.Dalam tayangan itu dia berbagi uang kepada anak kecil di kawasan Baluwarti Solo. Namun ia membenarkan, video itu ketika merayakan ulang tahun anaknya tiap tahun bukan kampanye.

” Kalau uang itu diberikan orang dewasa, karena dibalik itu kepentingannya pasti politik, ” terangnya.

BACA JUGA ; 📱Gus Yasin Calon Wakil Gubernur Jateng Kunjungi Pendeta Obaja Di Solo, Obaja Pesan Kerukunan

Bagi dia, apa yang harus dicurigai karena anak – anak masih kecil dan belum tahu politik. Berbeda halnya, dengan orang dewasa yang motifnya dipastikan politik. Apalagi bagi buku kepada anak-anak, ia menilai tidak mungkin anak-anak mencoblos.

Menurutnya, ia tidak ingin mempermasalahkan itu yang kebetulan ulang tahunya bersamaan sewaktu pilkada. Justru kalau tidak melakukan dianggap sebagai walikota pelit. Siapapun yang mem-viralkan, justru dipersilahkan karena pihaknya tetap turun ke masyarakat menyampaikan misi dan visi.

” Kampanye itu, mencerdaskan masyarakat, untuk bagaimana, pesta demokrasi memberikan pencerahan. Bukan gambar- gambar, yang harusnya tidak penting dan mendidik anak bangsa, ” ujarnya. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *