Perjalanan TATA HATI Di Eropa: Tangisan Sunyi Paris Dibalik Gemerlap Kota

PARIS, solopopuler.com – Kota Paris, dengan menara Eiffel yang megah, jalanan berbatu nan romantis, dan senyum manis para pasangan yang berpegangan tangan di tepian Sungai Seine, selalu digambarkan sebagai surga cinta. Namun, di balik kemilau lampu-lampu kota yang dijuluki City of Light, tersembunyi duka yang jarang terungkap: kesepian yang menggerogoti jiwa.

Kota Cinta yang Sunyi

Statistik nasional Prancis tahun 2023 mengungkap fakta pahit: 1 dari 5 warga Paris—terutama generasi muda (18-29 tahun) dan lansia (75+ tahun)—mengalami kesepian kronis. Teknologi yang seharusnya memudahkan hidup justru menjadi pisau bermata dua. “Semua sibuk dengan layar mereka, tapi tak ada yang benar-benar hadir,” keluh Marie, seorang seniman jalanan di Montmartre.

Bukan hanya penduduk lokal yang merasakannya. Para pelancong pun kerap terjebak dalam Paris Syndrome—gangguan psikologis akibat kekecewaan ketika realitas tak sesuai dengan fantasi romantis Paris yang mereka lihat di media sosial.

Bunda Arsaningsih, guru meditasi pemegang dua rekor MURI, pada sebuah refleksi di Paris. (Dokumen Tata Hati)

Dari Zurich ke Paris: Sebuah Renungan tentang Kebersamaan

Perjalanan kereta dari Zurich ke Paris membawa Bunda Arsaningsih, guru meditasi pemegang dua rekor MURI, pada sebuah refleksi pilu, Selasa (01/04/2025) kemarin. Seorang pramugari berkata padanya, “ Kami di Eropa sudah lama kehilangan momen-moment seperti
itu, hampir tidak ada lagi yang bepergian dengan keluarga sebesar itu, kami umumnya berlibur secara personal, dan sudah lama tak memiliki keindahan bersaudara,” ujar

Kata-kata itu menggema dalam acara Tata Hati, sebuah forum yang digelar oleh Yayasan Cahaya Cinta Kasih dan SOUL Community. Dengan metode SOUL Meter (Measurement Technique of Radiation), Bunda Arsaningsih mengajak ribuan peserta—baik luring maupun daring—untuk menyelami akar kesepian: terputusnya hubungan spiritual dengan diri sendiri dan Sang Pencipta.

BACA JUGA : Roadshow Tata Hati di Solo, Menata Energi Batin untuk Hidup Lebih Baik

Meditasi yang Menyatukan

Suasana hening menyelimuti ruangan saat SOUL Reflection dipandu. Mata-mata yang awalnya penuh kegelisahan perlahan terpejam, menitikkan air mata kelegaan. “Kesepian adalah luka yang hanya bisa sembuh ketika kita kembali pada cahaya Ilahi,” ujar Bunda Arsaningsih dengan suara lembut.

Acara yang dihadiri lebih dari 1.000 peserta ini menjadi pembuka rangkaian Roadshow Tata Hati Eropa 2025, yang akan berlanjut ke Italia, Belgia, dan Belanda. Seperti pesan penutup Bunda, “Paris akan benar-benar menjadi kota cinta ketika setiap hati bersih dan tertata.”

Hati yang tertata adalah kunci kebahagiaan sejati. Tata hatimu, ubah duniamu, katanya. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *