Saluran Drainase di Jl KH Samanhudi Mulai Dinormalisasi, Bangunan Liar Siap Dibongkar

SOLO, solopopuler.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo mulai melakukan perbaikan saluran drainase di Jl KH Samanhudi, tepatnya di kawasan Mangkuyudan, Kecamatan Laweyan. Proyek sepanjang 180 meter ini menjadi langkah awal penanggulangan banjir di Kampung Todipan. Bangunan liar di atas saluran pun terancam dibongkar.

Kepala DPUPR Kota Solo, Nur Basuki, membenarkan bahwa pekerjaan normalisasi saluran dilakukan di segmen antara simpang tiga Jl Dr Wahidin hingga ke arah barat sepanjang 180 meter.

“Anggarannya hanya Rp2 miliar dari APBD 2025, jadi hanya bisa 180 meteran saja. Rencana normalisasi total yang sebelumnya diajukan lewat APBD Provinsi belum bisa direalisasikan,” ujarnya, Minggu (27/7).

Dalam proyek tersebut, DPUPR melakukan pengerukan saluran hingga kedalaman setengah meter dan mengganti dinding saluran berbentuk V dari batu kali yang sudah rusak dengan beton baru. Penurunan elevasi saluran ini diharapkan dapat menyelaraskan tinggi permukaan air dengan saluran di Jl Dr Wahidin.

“Banjir di Kampung Todipan disebabkan karena saluran Jl KH Samanhudi ini lebih tinggi, jadi air balik ke Todipan. Kalau tidak ada penertiban bangunan di atas saluran, pendangkalan terus terjadi. Maka bangunan tak berizin akan kami bongkar dan dikembalikan sesuai aturan,” tegas Nur Basuki.

BACA JUGA :Dishub Kota Solo Temukan Pelanggaran di Hari Pertama Pengetatan Aturan CFD

Rencana normalisasi saluran di sepanjang Jl KH Samanhudi mencuat sejak awal 2025, menyusul banyaknya laporan warga mengenai banjir rutin di wilayah Todipan. Usulan tersebut sudah dibahas dalam Musrenbang Kecamatan dan mendapat perhatian dari Wali Kota Solo.

Ketua LPMK Kecamatan Laweyan, Totok Ediyarto, menjelaskan bahwa hambatan aliran air disebabkan oleh banyaknya bangunan di atas saluran yang menyulitkan pembersihan.

“Saluran ini lebih tinggi dari yang di Todipan, jadi kalau alirannya tidak lancar, air akan melimpas kembali. Itu yang jadi penyebab banjir di sana,” terang Totok.

Pemerintah Kota Solo berharap normalisasi awal ini bisa memberi dampak signifikan dalam mengurangi genangan, sembari menanti pendanaan lanjutan untuk perbaikan menyeluruh. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *