SOLO, solopopuler.com – Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, memastikan bahwa Kota Solo masih relatif aman dari dampak inflasi. Hal ini dibandingkan kota-kota lain di Indonesia.
“Solo relatif aman. Bahkan tadi ada beberapa hal yang di-highlight secara positif. Banyak wilayah di Indonesia yang mengalami inflasi, tapi Solo masih aman, ” tandasnya.
Sedangkan ini diketahuinya setelah mengikut rapat koordinasi virtual dengan menteri waktu lalu. Disitu, membahas pengendalian inflasi daerah 2025. Kemudian ia juga mengungkapkan kekagumannya atas penurunan harga cabai rawit yang signifikan.
” Malah, harga cabai rawit turun drastis, ” terangnya.
Sebelumnya Rp80-100 ribu per kilogram, sekarang turun ke Rp35 ribu. Meski demikian, ia meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk terus memantau stabilitas harga bahan pokok.
BACA JUGA :Kondisi Ekonomi Belum Stabil, Kemiskinan Solo Turun Tipis
Selain pemantauan harga, Astrid menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Solo akan mengoptimalkan program ketahanan pangan. Dalam hal ini, di Pedaringan sebagai pusat distribusi logistik. Pihaknya ingin pergudangan di Pedaringan berfungsi maksimal karena ini juga mencakup pertokoan.
” Dengan begitu, stok dan harga bahan pokok di Solo bisa lebih stabil,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Solo, Ratna Setyowati, membenarkan adanya penurunan harga cabai rawit, meski cabai merah justru mengalami kenaikan. Namun, ia menegaskan bahwa fluktuasi harga bahan pokok tidak terlalu memengaruhi inflasi. “Yang masih berdampak signifikan adalah berakhirnya subsidi listrik pascabayar,” ujarnya.
Berdasarkan data BPS per Maret 2025, inflasi Kota Solo tercatat sebesar 1,31% (month to month) atau 0,76% (year on year), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 107,31. (Agung Santoso)