SOLO, solopopuler.com – Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC Indonesia) menggunakan peralatan berteknologi tinggi dalam program pencarian bakat “Mendobrak Batas” yang digelar di 35 provinsi sepanjang 2025. Alat seperti Inbody S10 dan Polar H10 dipakai untuk mengukur komposisi tubuh dan detak jantung calon atlet disabilitas.
Tim talent scouting NPC Indonesia memanfaatkan Inbody S10, perangkat analisis komposisi tubuh khusus disabilitas, untuk mengukur body fat dan massa otot. Sementara itu, Polar H10 digunakan dalam Target Aerobik Movement Test (TAMT) guna mengevaluasi kebugaran aerobik calon atlet.
“Alat ini membantu kami mengidentifikasi potensi atlet sejak dini, terutama dari segi fisik, sebelum dibina ke level internasional,” ujar Muhammad Tasa Kasumbung, tim talent scouting NPC Indonesia.
BACA JUGA : Program “Mendobrak Batas” NPC Indonesia: Upaya Mencari Bibit Atlet Paralimpik
Alan Sastra Ginting, Ketua NPC Indonesia Sumut, menyambut positif program ini. “Kami sudah menyaring peserta yang benar-benar layak. Harapannya, beberapa di antaranya bisa lolos ke pelatnas di Solo,” katanya.
Mahfullah Pratama Daulay, Kadispora Sumut, menambahkan bahwa atlet Sumut sudah mencatat prestasi di Peparnas XVII 2024 dan ASEAN Para Games. “Kami berharap ada bakat baru yang bisa dikirim ke pelatnas dan menjadi calon kuat untuk Peparnas 2028,” ujarnya.
Dampak Program untuk Masa Depan Paralimpiade Indonesia
Program “Mendobrak Batas” tidak hanya mencari bakat baru, tetapi juga memastikan klasifikasi atlet sesuai standar internasional. Dengan pendekatan berbasis teknologi, NPC Indonesia optimis bisa mencetak atlet disabilitas berprestasi di kancah global.