SOLO, solopopuler.com – Tak pernah terbayangkan oleh Noviera Ross bahwa olahraga panahan akan mengantarkannya membawa nama Indonesia ke panggung dunia. Tanpa latar belakang keluarga di dunia olahraga, wanita kelahiran 18 November 1996 ini justru menemukan jalan hidupnya lewat panahan para.
Perjalanan Novi, sapaan akrabnya, dimulai pada 2018 saat ia mendapat tawaran dari National Paralympic Committee (NPC) Kabupaten Bogor. Fisiknya yang dinilai ideal membuatnya diarahkan ke cabang olahraga para panahan, yang saat itu sedang membutuhkan atlet perempuan.
“Saya diarahkan ke panahan karena memang sedang dibutuhkan. Awalnya saya coba ikut latihan, lama-lama malah suka,” ujar Novi saat ditemui usai latihan di Lapangan Universitas Sahid, Senin (21/7/2025).
BACA JUGA : Indonesia Sabet 4 Medali di Kejuaraan Para Panahan Asia
Meski harus beradaptasi dengan keterbatasan fisik, Novi tetap menjalani setiap sesi latihan dengan tekun. Ia bahkan langsung diturunkan dalam ajang Peparda Jawa Barat V pada tahun yang sama. Hasilnya mencengangkan: enam medali emas dan satu perak langsung dibawa pulang.
Prestasi itu mengantarkannya masuk tim Jawa Barat untuk Peparnas XVI Papua 2021, di mana ia kembali meraih emas di nomor beregu campuran. Pada Peparnas Solo, Novi juga menyumbang medali emas.
Kesuksesan itu mengantar Novi dipanggil mengikuti Pelatnas Para Panahan Indonesia di Solo sejak Mei 2025. Pelatnas tersebut menjadi persiapan menuju Paralimpiade Los Angeles 2028.
“Di sini latihannya lebih berat, dari yang awalnya 200 anak panah per hari sekarang 350, dan waktunya lebih singkat. Fisik sempat kewalahan, tapi sekarang sudah mulai terbiasa,” kata Novi.
Novi membuktikan kemampuannya saat tampil di ajang internasional perdananya, Kejuaraan Asia di Beijing, China pada awal Juli 2025. Ia berhasil lolos ke semifinal nomor Open Women Recurve dan meraih medali perunggu di nomor Mixed Team Recurve bersama Kholidin.
Kini, Novi tengah mempersiapkan diri mengikuti Kejuaraan Dunia Para Panahan di Korea Selatan (21–28 September 2025) dan Uni Emirat Arab (1–6 November 2025), dua ajang penting yang menjadi jalur pengumpulan poin menuju Paralimpiade.
“Semoga di setiap event saya bisa dapat poin maksimal agar bisa lolos ke Paralimpiade Los Angeles 2028. Saya optimis bisa menyumbangkan medali emas untuk Indonesia,” tegas Novi.
Pelatih tim nasional para panahan, Idya Putra Harjianto, menilai perkembangan Novi sangat menjanjikan. Ia mencatat peningkatan skor Novi yang semula 260 poin kini hampir menyentuh 300 poin, batas minimal untuk kejuaraan dunia.
“Yang perlu ditingkatkan sekarang adalah mentalitas bertanding. Itu kami bangun lewat latihan tanding dan meditasi. Mudah-mudahan dalam setahun Novi bisa ikut try out dua kali,” jelas Idya.
Dengan waktu lebih dari tiga tahun menuju Paralimpiade, Novi masih punya peluang besar meningkatkan performanya. Namun sebelum itu, satu tantangan besar menanti: lolos ke Asian Para Games 2026 di Nagoya, Jepang.