Wali Kota Solo Teguh Prakosa: Kota Solo Kehilangan Tokoh Besar Mudrick Sangidu

SOLO, solopopuler.com – Wali Kota Solo Teguh Prakosa menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya tokoh masyarakat H. Mudrick Setiawan Malkan Sangidu. Teguh menyebut sosok Mudrick sebagai tokoh besar yang memiliki pengaruh tak hanya di tingkat lokal Solo, tetapi juga nasional.

“ Tidak ada tokoh lain seperti beliau, seorang partner yang mampu memberikan cek and balance. Kami benar-benar merasa kehilangan, baik masyarakat Solo maupun bangsa ini. Beliau adalah sosok yang selalu konsisten dalam pendirian, mengkritisi dari ujung Presiden hingga tingkatan RT, jika ada yang tidak benar,” kata Teguh saat diwawancarai, Senin (20/01/2025).

Menurut Teguh, Mudrick adalah tokoh yang menjunjung tinggi keadilan, kesejahteraan, dan toleransi, serta selalu mengkritik dengan cara yang benar. “Mencari tokoh seperti beliau sangat sulit. Pemerintah Kota Solo sangat kehilangan. Kami mendoakan agar beliau diterima di sisi-Nya dan diampuni segala dosanya,” tambahnya.

Walikota Solo Teguh Prakosa usai melayat di rumah duka Mudrik, Senin (20/01/2025) siang. (FOTO : Agung Santoso)


Mudrick dikenal sebagai tokoh yang berperan besar dalam dunia politik, terutama dalam sejarah panjang PDI Perjuangan. Teguh mengenang kontribusi besar Mudrick pada tahun 1997, ketika PPP di Solo yang biasanya hanya memperoleh tiga kursi, berhasil mendapatkan 13 kursi berkat perannya.

“Beliau tidak hanya tokoh politik lokal tetapi juga tokoh nasional. Sepak terjangnya melintasi politik, budaya, dan agama. Apa pun yang menyangkut keadilan dan toleransi, jika tidak sesuai, pasti mendapat kritik dari beliau. Beliau tidak menginginkan apa-apa secara duniawi karena sudah selesai dengan dirinya sendiri,” jelas Teguh.

Mudrick juga disebut sebagai salah satu tokoh reformasi yang berjuang di belakang layar. “Di awal reformasi, beliau berada di garis depan, tetapi yang menikmati hasilnya adalah mereka yang di pusat. Mudrick tetap menjadi orang bersahaja meski tidak mendapatkan jabatan atau keuntungan duniawi,” ujar Teguh.

BACA JUGA : Jejak Karya Diah Warih Anjari Pegiat Sosial Asal Solo, Dari Lokal Ke Global di Majalah Popopo Korea Selatan

Teguh mengaku terakhir kali bertemu Mudrick saat kampanye, baik di rumah maupun di Gedung Umat Islam. Setelah itu, ia menerima kabar bahwa Mudrick kerap keluar-masuk rumah sakit.

Mudrick Sangidu meninggal dunia pada Minggu (19/01/2025) di RS Indriati, Solo Baru, Sukoharjo, dan dimakamkan di TPU Pracimaloyo, Makam Haji, Sukoharjo. Sebelumnya, jenazahnya disemayamkan di rumah duka di Jalan Wirtamtomo, Kartopuran, Jayengan, Solo.

Prosesi pemakaman dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, budayawan, agamawan, hingga politisi. Karangan bunga dari tokoh-tokoh nasional seperti Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, dan Anies Baswedan turut menghiasi rumah duka sebagai tanda penghormatan terakhir bagi almarhum. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *