SOLO, solopopuler.com – Mengantisipasi penyebaran nyamuk penyebab demam berdarah (DBD) di musim hujan, anggota DPRD Kota Solo, Baruno Wasita Aji, melakukan aksi fogging di SD Kristen Widya Wacana, Serengan, Solo, Sabtu (15/03/2025) sore. Kegiatan ini dilakukan bersama komunitas pelayanan masyarakat yang dibentuknya, Fogging Katresnan, yang berada di bawah naungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Solo.
“Cuaca hujan seperti sekarang ini meningkatkan permintaan fogging dari warga, terutama karena kekhawatiran terhadap demam berdarah,” ujar Baruno.

Baruno menjelaskan bahwa pelayanan Fogging Katresnan didirikan sejak 2019 saat wabah COVID-19 melanda. Awalnya, program ini berfokus pada penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus, tetapi kini beralih ke fogging guna mencegah demam berdarah.
“Kami mulai dari fogging COVID-19, dan karena kebutuhan di masyarakat, kami lanjutkan untuk mencegah demam berdarah,” tambahnya.
Menariknya, pelayanan fogging ini diberikan secara gratis bagi warga Kota Solo, termasuk lingkungan masyarakat dan sekolah. Baruno menegaskan, prinsip utama mereka adalah mencegah sebelum ada korban.
“Silakan bagi sekolah-sekolah seperti TK, SD, dan SMP yang membutuhkan, bisa mengajukan permohonan kepada kami,” katanya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan siswa di tengah musim penghujan, apalagi di bulan Ramadan. Hingga saat ini, sudah ada lima pengajuan fogging yang mereka terima, di antaranya di Kampung Joyosuran dan Serengan. Ia memastikan cairan fogging yang digunakan ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi, dan tidak meninggalkan residu di sekitar area penyemprotan.
Selain fogging gratis, komunitas ini juga menyediakan layanan ambulans gratis bagi warga yang membutuhkan.
“Baru saja kami mengantarkan warga yang sakit menggunakan ambulans gratis kami,” ungkap Baruno.
BACA JUGA : Tips Praktis Meredakan Batuk Anak ala Baruna Anggota DPRD Solo
Sementara itu, Hedi Yustianto, petugas keamanan di SD Kristen Widya Wacana, menyampaikan apresiasinya atas aksi fogging ini.
“Kami mengajukan fogging karena ada siswa yang terpapar demam berdarah. Alhamdulillah, permohonan kami cepat direspons dan direalisasikan,” jelasnya.
Kegiatan fogging dilakukan di seluruh area sekolah, mulai dari ruang kelas TK hingga SD, mencakup lantai bawah dan atas. Penyemprotan ini dilakukan saat hari libur agar saat kegiatan belajar-mengajar dimulai, siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman.
(Agung Santoso)