Wagub Jateng Dorong Kolaborasi Kampus dalam Pembangunan Daerah Lewat KKN Tematik

SOLO, solopopuler.com — Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan kampus dalam pembangunan berbasis tema melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik. Hal itu disampaikannya saat melepas 3.868 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang akan melakukan KKN di 9 provinsi dan 43 kabupaten.

“Kami serentak MoU karena pembangunan Jawa Tengah memakai pendekatan tematik. Ada infrastruktur, pelayanan kesehatan, irigasi, ketahanan pangan, pariwisata, ekonomi halal, dan program kesejahteraan lainnya. Kami tidak bisa sendiri, butuh dukungan dan kajian dari kampus-kampus,” ujar Taj Yasin, Selasa (8/7/2025).

Ia mencontohkan penanganan rob di pesisir Demak, yang telah memiliki kajian dan pembangunan giant seawall. Namun menurutnya, sinergi dengan mahasiswa dan akademisi tetap dibutuhkan untuk memperkaya pendekatan dan efisiensi proyek pemerintah.

“Mahasiswa KKN kami dorong membuat kajian, resume, hingga panduan yang bisa kami jadikan rujukan kebijakan. Nanti akan kami minta pada Rektor UNS untuk memetakan hasil KKN itu, termasuk daerah-daerah mana yang dikunjungi,” jelasnya.

BACA JUGA : Wagub Jateng Lepas Ribuan Mahasiswa KKN UNS, Dorong Kolaborasi Entaskan Kemiskinan

Taj Yasin juga menyampaikan bahwa pendekatan KKN tematik baru berjalan efektif pascapandemi Covid-19. Kini, tema yang diusung kampus lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal.

Ia turut mendorong mahasiswa menemukan potensi unggulan desa. “Dulu ada tanaman yang dianggap biasa, tapi setelah diteliti ternyata punya khasiat luar biasa. Setelah diberi edukasi, masyarakat mulai sadar potensi itu bisa memberi manfaat ekonomi,” ungkapnya.

Salah satu peserta KKN, Faat Adi Nugroho dari Prodi Fisika MIPA UNS, mengaku timnya yang terdiri dari 10 mahasiswa akan melakukan KKN di Desa Mlandi, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Mereka membantu proses pengajuan jalur wisata pendakian Gunung Bismo melalui jalur baru yang belum dipatenkan.

“Kami sudah berkoordinasi untuk membantu pengajuan dari sisi legalitas dan teknis, termasuk menghubungi SAR, tenaga medis, Dinas Pariwisata, dan Perhutani,” jelas Faat.

Wagub menegaskan, Pemprov Jateng siap mengawal hasil-hasil KKN tersebut agar berkelanjutan. “Kalau urusannya sampai provinsi dan pusat, kami siap kawal. Inilah bagian dari MoU kami dengan kampus, agar mahasiswa tidak hanya paham teori tapi juga strategi pembangunan secara nyata,” tandasnya. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *