SOLO, solopopuler.com – Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengungkapkan kebanggaannya dalam memperingati Hari Jadi Kota Solo ke-280, yang menjadi momen istimewa menjelang akhir masa jabatannya. Dalam wawancaranya, Teguh menyoroti kontribusi berbagai elemen masyarakat dalam membangun Solo sebagai kota yang maju, kreatif, dan toleran.
“Ini kesempatan yang baik untuk merasa bangga, ” ujarnya.

Ia sudah berupaya berkontribusi, biarpun kecil, dalam mewarnai kemajuan budaya, sosial, dan ekonomi. Keamanan juga menjadi faktor utama yang menjadikan Solo sebagai kota yang kreatif dan seksi.
” Harapannya, Solo semakin maju dan sejahtera,” ujar Teguh.
Sebagai bentuk penghargaan kepada masyarakat, Pemkot Solo memberikan apresiasi. Hal ini kepada individu dan lembaga yang berkontribusi besar bagi kota. Baik itu, lanjut Teguh, dari tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Ia menyebut ada tujuh Warga Kota Solo dari berbagai bidang dengan disiplin ilmu.
“Ada atlet berusia 83 tahun yang masih berperan di dunia olahraga, suami-istri dosen saya olahraga yang berdedikasi di bidang ini. Lalu, ada SMP 14 yang dikenal sebagai sekolah peduli bencana, serta Mas Gogon yang berkiprah di olahraga internasional. Dari bidang lingkungan hidup, ada perwakilan dari UNS. Totalnya ada tujuh penerima penghargaan,” jelasnya.
Dalam peringatan Hari Jadi Kota Solo, Wali Kota Teguh Prakosa bertindak sebagai inspektur upacara di Stadion Sriwedari dengan mengenakan beskap hitam. Upacara ini diikuti oleh para pejabat dan undangan lainnya, meskipun beberapa pejabat terpilih, termasuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota mendatang, tidak hadir.
Acara dimeriahkan dengan fragmen tarian Jawa yang menggambarkan perjuangan berdirinya Kota Solo beserta dinamika perjalanannya. Setelah upacara, Teguh menghadiri Festival Jenang di Kawasan Ngarsopuro dengan mengenakan beskap berwarna, menaiki kereta kuda, dan disambut antusias oleh ribuan warga.
BACA JUGA : Nominasi Lomba Logo Hari Jadi Kota Solo Dipilih 4 Desain
Festival Jenang, menurut Teguh, diharapkan semakin berkembang dan membawa manfaat lebih luas.
“Harapannya festival ini makin sempurna, tidak sekadar kuliner tetapi juga memperkuat budaya Solo. Ke depan, kita akan mengembangkan peristiwa hari jadi ini dengan lebih banyak unsur budaya, tidak hanya jenang. Tradisi ini akan terus kita pertahankan,” tambahnya.
Pemkot Solo membagikan ribuan porsi jenang kepada masyarakat, sebagai simbol kebersamaan dan keberkahan. Teguh menegaskan bahwa nilai-nilai budaya dari Kasunanan dan Mangkunegaran tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Solo.
“Diharapkan pemimpin Solo selanjutnya mampu memahami peradaban serta mengikuti kemajuan zaman tanpa meninggalkan tradisi yang sudah ada,” pungkasnya. (Agung Santoso)