Walikota Solo Teguh Bertemu Presiden Joko Widodo Ditanya Survei, Dijawab Minta Restu

SOLO, solopopuler.com – Tidak banyak yang disampaikan Walikota Solo, Teguh Prakosa ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (19/9/2024) siang. Justru presiden menanyakan singkat survey dirinya dalam Pilkada Kota Solo.

“Saya hanya mengucapkan selamat datang bapak. Beliau tanya ’survei gimana?’ saya jawab minta pangestu,” jelas Teguh ditemui di ruang kerjanya, kompleks Balai Kota Solo, Jumat (20/9/2024) siang.

Walikota Solo Teguh Prakosa saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (20/09/2024) siang. (FOTO : Agung Santoso)

Walaupun begitu ia tidak melihat survei menjelang pilkada Kota Solo. Momentum itu ketika menyambut kehadiran Presiden Jokowi pada acara Pembukaan Kongres XXII Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Hotel Alila Solo. Setelah ditanya hal itu, sebagai orang jawa, ia berani hanya memohon restunya saja ketika memontum itu. Dalam hal ini untuk bertarung pada Pilkada Solo 2024 mendatang.

“ Mosok, njaluk duwit yow rawani (minta uang ya gak berani). Ketika itu ada pak setneg, dan lainnya,” terangnya.

Teguh menjelaskan perjumpaan dengan Jokowi singkat sehingga Teguh tidak sempat berbincang mengenai banyak hal. Termasuk berbincang mengenai program pembangunan atau kebijakan. Ia pun hanya bisa bersalaman termasuk dengan pejabat lain, karena presiden langsung berganti masuk hotel berganti pakaian.

“ Beliau langsung masuk berganti pakaian.Lama,hampir setengah jam,” ujarnya saat ditemui.

BACA JUGA : 📱Presiden Joko Widodo Sampaikan Hilirisasi Minerba Dan Bahan Perkebunan Hadapi Tantangan Global

Sedangkan acara dimulai pukul 14.15 WIB dan peserta kongres serta tamu mendengarkan pidato  Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia sekaligus Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Adapun presiden secara resmi membuka Kongres ISEI dan Seminar Nasional 2024 tersebut. Dalam pidatonya, presiden menekankan ketidakpastian global saat ini telah berdampak luas, termasuk pada negara-negara maju.

“Dunia sekarang ini menghadapi sebuah gejolak ketidakpastian tantangan yang tidak mudah. Semua negara mengalami, termasuk Indonesia. Bahkan negara-negara maju banyak yang masuk ke jurang resesi. Terakhir Inggris sudah masuk ke jurang resesi,” ujarnya. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *